Dijelaskan oleh Direktur Marketing Michelin untuk Indonesia, Malaysia, dan Singapura Putu Yuda bahwa pemasok ban MotoGP 2016 ini masih ingin memperkuat jaringan dan kepekaan konsumen terlebih dahulu. Baru setelah itu rencana untuk membuat pabrik bisa direalisasikan.
"Setelah kita bisa menjual ban, membuka jalur distribusi segala macam, dan mengedukasi pasar secara natural kita pasti akan ke arah membuat pabrik bannya pasti. Saat ini kita masih dalam fase membangun jaringan distribusi dulu karena Indonesia kan negara kepulauan nih populasi besar dan market masih sedang tumbuh, artinya belum mature lah," kata Putu kepada detikOto saat ditemui di gelaran Michelin Pilot Sport Experience 2016, Sepang, Malaysia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini tahun 2013 dan 2014 Michelin sendiri diketahui telah melakukan investasi bekerja sama dengan perusahaan lokal Indonesia untuk mendirikan pabrik karet alami dan karet sintesis sebagai bahan setengah jadi. Pada tahun 2017 direncanakan pabrik tersebut akan mulai berproduksi memasok bahan ke seluruh pabrik perakitan ban milik Michelin terutama yang berbasis di Thailand.
Apabila setelah itu ke depannya tanggapan pasar Indonesia positif dan terus bertumbuh, maka kemungkinan besar pabrik pembuatan ban itu sendiri bisa didirikan.
"Kalau mau mengambil contoh terdekat ini yang sebenarnya kita lakukan di Thailand. Kita masuk dari tahun 80-an membuka commercial office dulu, membuka distribusinya, baru membangun pabrik. Dulu cuma satu sekarang sudah 6 production factory," pungkas Putu. (fds/ddn)
Komentar Terbanyak
Ramai Ajakan Tolak Kasih Jalan Pejabat Pakai Strobo, Pramono Bilang Begini
Potret Pegawai SPBU Shell Kini Jualan Oli hingga Kopi di Pinggir Jalan Bekasi
Garasi Wali Kota Prabumulih yang Copot Kepsek Diduga Gegara Tegur Anaknya Bawa Mobil