Diberitakan Reuters, Jumat (8/4/2016), kasus tewas seseorang akibat airbag Takata ini adalah kasus yang ke-10 yang terjadi di Amerika Serikat. Kasus kecelakaan terjadi di Fort Bend County, Texas pada 31 Maret lalu.
Honda mengatakan, pemilik mobil yang kecelakaan ini telah dikirimkan pemberitahuan mengenai penarikan Civic lansiran 2002 beberapa kali. Namun, perbaikan tidak pernah diajukan oleh pemilik mobil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tidak ngebut dan masih menggunakan sabuk pengaman, korban yang merupakan wanita berusia 17 tahun ini tewas akibat ledakan airbag yang berlebihan. Dikatakan, pecahan logam pada perangkat airbag Takata mengenai leher dan arteri karotis korban. Korban dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian.
Dilaporkan, dari 10 korban tewas akibat airbag Takata di Amerika Serikat, 9 di antaranya melibatkan mobil Honda. Juru bicara Honda mengatakan, pihaknya telah mengirimkan 9,9 juta surat, 11,9 juta kartu pos, 4,5 juta surat elektronik dan 12,8 juta telepon hingga menggunakan iklan untuk kampanye penarikan ini.
Hingga saat ini, 14 pabrikan harus menarik sekitar 24 juta kendaraan yang melibatkan sekitar 28 juta inflator airbag Takata. Inflator airbag Takata itu bisa meledak berlebihan dan mengeluarkan pecahan logam ke interior mobil.
Honda mengatakan, pabrikan itu memiliki inflator pengganti yang cukup untuk membenahi Civic 2002 yang ditarik. "Dan kami terus mendorong semua pemilik kendaraan yang terkena dampak untuk mencari perbaikan segera," kata Honda. (rgr/ddn)












































Komentar Terbanyak
Kandasnya Mimpi Mobil Nasional dan Cita-cita Prabowo Bikin Mobil RI
Tahun Depan Vietnam Larang Motor Bensin, Jepang Peringatkan Ancaman PHK
Sudah Banyak yang Gagal, Seberapa Penting Indonesia Punya Mobil Nasional?