Padahal, menurut Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor IndonesiaΒ Yohannes Nangoi, penjualan domestik Indonesia beberapa tahun belakangan telah melampaui Thailand. Tapi untuk menjadi basis produksi, Indonesia masih tertinggal.
"Thailand itu dengan 65 juta penduduk, dia ekspor sudah mencapai 1 juta per tahun. Domestiknya lebih kecil daripada Indonesia. Tiga tahun terakhir Indonesia menang. Tapi ekspor Indonesia 200 ribu, cuma seperlimanya Thailand. Ini yang kita pelajari secara detail apa yang membuat kok Thailand lebih dipilih oleh para produsen untuk jadi basis produksi," kata Nangoi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misalnya sedan dan small SUV sebagai segmen yang diterima pasar global diberikan keringanan pajak. Dengan pajak yang ringan, maka volume penjualan sedan dan small SUV di domestik akan meningkat. Dengan begitu, pabrikan akan memilih Indonesia untuk menjadi basis produksi sedan dan small MPV sehingga bisa diekspor juga ke luar negeri.
"Sehingga pasar ekspornya lebih luas. Karena biasanya kita produksi di Indonesia, dipasarkan di Indonesia, kemudian karena market di luar begitu luas maka bisa diterima di luar dan kita ekspor," kata Nangoi.
Saran selanjutnya adalah kesiapan fasilitas. Misalnya, bagaimana caranya agar pelabuhan sebagai gerbang ekspor menjadi lebih mudah dijangkau.
"Logistic time dari pabrik ke pelabuhan itu juga selalu kita komunikasikan ke pemerintah," kata Nangoi.
Saran Gaikindo berikutnya adalah kesiapan industri komponen lokal. Di Thailand, industri komponen lokal sudah sebanyak 2.000-an. Sedangkan Indonesia baru 800 industri komponen lokal.
"Itu pun ingin kita kembangkan. Karena kalau enggak, kita susah berkompetisi," ucap Nangoi.
(rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?