"Produksi karoseri dengan mobil passenger itu berbeda. Kalau mobil passenger itu mereka kan terus produksi, sedangkan karoseri itu sesuai order," ujar Chairman of Asosiasi Karoseri Indonesia (ASKARINDO), Sommy Lumadjeng.
"Tapi sayang, banyak yang memilih untuk menggunakan produk luar. Padahal kita mampu memproduksi asal diberi waktu yang cukup. Berapa pun unitnya, dan maunya seperti apa kita bisa," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang besar itu kebanyakan di Pulau Jawa, sekitar 20-30 karoseri yang mampu untuk membuat bus dan angkutan seperti yang dibutuhkan. Namun sekali lagi saya katakan industri karoseri itu berbeda dibandingkan dengan passanger (mobil penumpang-Red)," katanya.
"Kalau industri mobil (passenger car) itu dia buat stock, ditaruh di toko. Sedangkan kami lebih banyak by order, karena spesifik untuk karoseri itu berbeda-beda, yang satu minta kursi 25, ada juga yang minta 20 kursi, atau ada yang 40 kursi. Ya karena memang kita by order, tergantung kebutuhan," tambahnya.
Hal ini yang membuat penjualan karoseri sangat berbeda dibandingkan dengan penjualan mobil.
"Tapi kan kalau beli Avanza kan gak bisa pesan, saya mau kursinya lima aja jangan tujuh, enggak mungkin kan. Ini kebalikannya. Di karoseri itu harus by order. Ini-lah yang menyebabkan by order membutuhkan waktu," ujarnya. (lth/rgr)
Komentar Terbanyak
Ramai Ajakan Tolak Kasih Jalan Pejabat Pakai Strobo, Pramono Bilang Begini
Potret Pegawai SPBU Shell Kini Jualan Oli hingga Kopi di Pinggir Jalan Bekasi
Garasi Wali Kota Prabumulih yang Copot Kepsek Diduga Gegara Tegur Anaknya Bawa Mobil