"Benar, saya sendiri baru mengetahuinya tadi pagi. Teman-teman karyawan lainnya juga terkaget karena tidak menyangka bakal seperti ini," tutur Direktur Komunikasi FMI, Lea Kartika Indra saat dihubungi, Senin (25/1/2016).
Menurut Lea, salah satu alasan yang disodorkan Ford untuk menghentikan operasi ini adalah karena Ford melihat sulit bersaing di pasar Indonesia. Tidak adanya fasilitas produksi plus kendaraan untuk bersaing di segmen utama pasar Indonesia menjadikan Ford tidak bisa bersaing secara bisnis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Ford, keputusan untuk berhenti operasi di Indonesia secara total pada akhir 2016 ini adalah pilihan terakhir. Sebelumnya Ford mengkaji berbagai alternatif karena ingin berkomitmen untuk memberi pelayanan di pasar global.
"Ada beberapa opsi, dan opsi terakhirΒ (jika opsi lain tidak bisa dilakukan) adalah, melakukan restrukturisasi bisnis di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Jika dianggap tidak bisa bersaing secara efektif maka opsi terakhir ditempuh, termasuk di Indonesia," tutur Lea.
Meski begitu, Ford Indonesia tetap menjamin layanan purna jual kepada konsumen.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia menunjukan, sepanjang 2015 laluΒ penjualan Ford sebanyak 6.103 unit atau melorot 47,4 persen di banding tahun sebelumnya. Pada 2014, penjualan tercatat sebanyak 11.614 unit.
"Hari ini kami telah mengumumkan keputusan bisnis yang sulit untuk mundur dari seluruh operasi kami di Indonesia pada paruh kedua tahun ini. Hal ini termasuk menutup dealership Ford dan menghentikan penjualan dan impor resmi semua kendaraan Ford," ujar Managing Director PT Ford Motor Indonesia, Bagus Susanto.
"Kami ingin memastikan bahwa Anda dapat terus mengunjungi dealer Ford untuk semua dukungan layanan penjualan, servis, dan garansi hingga beberapa waktu ke depan tahun ini. Kami berkomitmen untuk menyediakan kesinambungan dukungan pelayanan servis dan garansi setelah kepergian kami dan akan menghubungi Anda lagi sebelum proses pergantian untuk memberitahukan mengenai pengaturan yang baru," tutup Bagus dalam pernyataan yang dirilis di situs perusahaan. (arf/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah