Panggung pameran yang berlangsung di Las Vegas, Amerika Serikat itu pada tahun ini menjadi milik mobil otonom. Mobil tanpa sopir tersebut mencuri perhatian melihat kecanggihan dan inovasi terkini yang ditawarkan.
Di masa depan, pengemudi tak perlu lagi repot-repot menyetir, mengganti kopling, menginjak rem. Cukup bersantai-santai di dalam mobil dan menikmati perjalanan, mobil sudah sampai di tempat tujuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Toyota. Dalam CES 2016, Executive Technical Advisor Toyota, Gill Pratt menjelaskan bahwa Toyota serius menggarap proyekan mobil otonom yang rencananya bakal mengaspal pada 2020 mendatang.
Keseriusan Toyota diwujudkan dengan membangun pusat penelitian Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan yang digunakan pada teknologi mobil otonom. Pusat penelitian yang berlokasi di Silicon Valley, Amerika Serikat itu menginvestasikan dana US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13 triliun untuk membangun fasilitas serta menjalankan proyek.
"Kami berharap untuk meningkatkan keamanan mobil dengan tujuan utama yaitu membuat mobil yang tidak dapat menyebabkan tabrakan, diluar dari kemampuan ataupun kondisi pengemudi," kata Gill Pratt, dilansir Wall Street Journal, Kamis (7/1/2016).
Tak hanya itu, Toyota juga merekrut para ahli di bidang robot dan kecerdasan buatan. Sejumlah nama para ahli yang masuk ke dalam tim Toyota yaitu Kepala dari Google Robotics, James Kuffner, Kepala Bell Labs, Larry Jackel, serta Manajer Program militer Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), Eric Krotkov.
Selain nama-nama tersebut, Direktur Artificial Intelligence Facebook, Yann Lecun serta Direktur Massachusetts Institute of Technology (MIT) bidang ilmu komputer dan kecerdasan buatan, Rodney Brooks juga ikut bergabung dalam tim Toyota.
Perekrutan para ahli yang menguasai bidangnya tidak hanya dilakukan oleh Toyota. Produsen mobil listrik, Tesla juga mengungkapkan bahwa mereka saat ini tengah merekrut software engineer untuk mengerjakan proyek mobil otonom. Tesla pun dengan percaya diri dan yakin bahwa mobil tanpa sopir buatan mereka bakal rampung dalam kurun waktu dua tahun lagi.
Tak hanya Toyota yang mengambil momen CES 2016. CEO Ford, Mark Fields turut mengumumkan bahwa saat ini mereka tengah melakukan kerja sama dengan Google dalam mengembangkan teknologi mobil otonom.
Seperti diketahui sebelumnya, mobil otonom mulai booming usai Google membuat mobil tanpa sopir tersebut pada 2009. Uji coba terus dilakukan Google untuk mewujudkan mobil tanpa sopir di masa depan.
Demikian pula dengan General Motors. Produsen mobil asal Amerika Serikat itu bekerjasama dengan Mobileye NV untuk menyediakan sistem kamera yang digunakan pada mobil otonom. Mobileye bakal menyediakan data yang dibutuhkan pada mobil otonom seperti peta navigasi yang dapat mengarahkan mobil sesuai lokasi yang dituju.
Dari Korea, Kia pun tak ketinggalan, Kia Motors memperkenalkan peluncuran program terbaru, 'DRIVE WISE', yang mencakup Advanced Driver Assistance System masa depan.
Baru-baru ini Kia mengumumkan rencana untuk memproduksi kendaraanΒ semi otonom di tahun 2020 dan bermaksud untuk membawa kendaraan otonom sepenuhnya ke pasar pada tahun 2030.
Memulai debutnya di Consumer Electronic Show 2016 (CES) di Las Vegas pada tanggal 6-9 Januari 2016, teknologi Drive Wise yang inovatif sedang dalam pengembangan. Diciptakan untuk mengembangkan keselamatan seluruh pemakai jalan, DRIVE WISE membuat Kia dapat memperkenalkan teknologi keamanan yang cerdas pada tipe model masa depannya, membantu untuk mengurangi potensi berbahaya dan kebosanan saat berkendara dan juga mengurangi rasa bosan dalam berkendara.
Dengan kecanggihan teknologi mobil otonom yang dibuat, mampukah teknologi tersebut menggantikan fungsi manusia dalam mengendarai mobil? Jawabannya bakal kita lihat bersama saat mobil otonom mengaspal di jalanan nanti.
(nkn/ddn)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Kemenhub: Bus Cahaya Trans Harusnya Dilarang Beroperasi