Seperti dilansir Reuters, Rabu (4/11/2015), pernyataan Honda Motor Company menyebut, keputusan tersebut dibuat setelah dilakukan litigasi atas dugaaan inflator airbag yang bermasalah. Bahkan, Takata diduga telah memanipulasi dan menyembunyikan data uji peranti tersebut.
"Sebagai hasil dari review kami atas dokumen-dokumen ini, kami telah menyadari bahwa bukti telah menunjukkan bahwa Takata salah mengartikan dan memanipulasi data uji untuk inflators airbag tertentu," bunyi pernyataan Honda. Honda merupakan pengguna terbesar airbag Takata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya, pabrikan ini tak menyebutkan siapa saja pemasoknya selain Takata Corporation. Meski begitu telah menjadi rahasia umum, bahwa pabrikan yang menjadi pemain utama di pasar airbag adalah Daicel Corp dari Jepang, TRW Automotive (sekarang bagian dari ZF Friedrichshafen Jerman AG) dan Autoliv dari Swedia.
Sebelumnya, pihak berwenang di Amerika Serikat telah mendenda Honda senilai puluhan juta dolar. Bahkan lembaga itu juga mendenda Takata Corporation selaku pabrikan pembuat airbag senilai ratusan juta dolar karena dinilai lalai.
Honda mengatakan penyelidikan terhadap akar penyebab inflator airbag meledak skini masih dalam proses penyelidikan. Adapun untuk proses penarikan terhadap mobil yang menggunakan airbag itu, sampai saat ini masih sebanyak 41 persen.
(arf/ddn)












































Komentar Terbanyak
Habis Ngamuk Ditegur Jangan Ngerokok, Pemotor PCX Kini Minta Diampuni
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru