Hari pertama, Selasa (8/9/2015), Risers bertolak dari Manado. Hari pertama memang tidak langsung 'ngegas' ke Gorontalo. Tapi, Risers diajak berwisata di Sulawesi Utara.
Start dari Nissan-Datsun Manado, Risers menuju Danau Linow untuk berwisata. Di sana, Risers makan siang di tepi Danau Linow.
Setelah itu, Risers menuju makam budaya Waruga. Dari sana, Risers kembali ke Manado untuk beristirahat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalur dari Manado ke Gorontalo, Risers melalui jalur menanjak, menurun dan berkelok-kelok. Tantangan yang dihadapi Risers pun bertambah dengan banyaknya kendaraan berat seperti truk yang melintas Trans Sulawesi.
"Awas babon dari lawan arah," begitu peringatan dari Road Captain melalui handy talki untuk menandakan adanya truk dari arah berlawanan kepada para Risers.
Hampir 12 jam, akhirnya Risers menginjakkan kakinya di Gorontalo. Risers langsung menuju penginapan untuk bermalam.
Di hari terakhir, Kamis (10/9/2015), Risers kembali menjelajah bumi Sulawesi tepatnya di Provinsi Gorontalo. Pertama, Risers mengunjungi Desa Wisata Bubohu. Di sana, Risers disambut dengan tarian khas dan makanan khas Desa Bubohu.
Selanjutnya, Risers menuju SDN 4 Kota Barat, Gorontalo. Kunjungan ke sekolah itu dilakukan untuk menyumbang buku bacaan dan fasilitas pendidikan. Risers juga mengajak anak-anak sekolah bermain bersama.
Perjalanan ke tempat wisata pun kembali dilangsungkan. Risers mengunjungi Benteng Otanaha pada sore harinya dan lanjut ke pusat oleh-oleh.
Malam harinya, kegiatan yang mengesankan kembali dilakukan. Etape pertama ditutup dengan naik becak motor (bentor) menuju lokasi makan malam. Bentor yang dinaiki oleh Risers terlihat berbeda. Sebab, bentor itu sudah dimodifikasi dan full music.
Soal mobil Datsun GO+ Panca yang ditunggangi Risers, Sofyan Adi, salah satu Risers menyebut, mobil itu sudah enak dibawa jarak jauh. Menurutnya, performa mobil Datsun sudah mumpuni.
"Mobilnya tarikannya enak. Bantingannya, goyangannya asik. Walaupun city car udah oke buat antarkota. Duduk di belakang juga nyaman," kata Sofyan.
Hal itu juga diakui oleh Telly Febrilianto. Menurutnya, untuk ukuran city car sudah bisa diandalkan. Sebab, dia sudah mengujinya di jalur Manado-Gorontalo yang ekstrem.

Menikmati sunset di Kalesey
"Sebagai city car itu menurut saya sudah luar biasa, dengan city car bisa menanjak, melibas jalan berlubang. Tenaganya luar biasa. Pokoknya enak dipakai. Tidak hanya buat di kota, tapi buat di jalanan antarkota pun enggak ada hambatan," ujarnya.
"Sangat berharga bagi saya bisa mencoba mobil Datsun," tambahnya.
(rgr/ddn)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru