"Kecewa, karena beli Subaru itu kan butuh 'keberanian'. Karena bukan merek populer, kalau pun dijual harga akan jatuh," ujar salah satu konsumen Subaru kepada detikOto.
Tercatat konsumen Subaru ini telah memberikan uang muka sebesar Rp 10 juta dan memberikan uangnya sebesar Rp 100 juta untuk memboyong Subaru XV.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tunggu janji mereka (Subaru) sampai akhir bulan (Januari), ini sudah sejak Oktober (2014) lho, kalau belum juga, mungkin saya akan tulis surat pembaca. Kalau mau bikin ini jadi 'gede' gampang aja kok. Tapi saya belum mau dulu," tambahnya.
Dirinya juga mengatakan bukan hanya dirinya saja yang menjadi korban gara-gara masalah tunggakan Rp 1,5 triliun Subaru ini.
"Konsumen lain mengalami juga kok, tapi tidak bilang berapa banyak (berapa konsumen yang senasib dirinya). Uang saya (katanya) akan balik akhir bulan ini (harapnya)," ujarnya.
Semoga saja permasalahan antara Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan dan Subaru ini segera terselesaikan. Soalnya siapa lagi yang paling menderita kalau bukan konsumen pecinta Subaru. Betul?
(lth/ddn)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru