Tapi, yang menjadi persoalan adalah, ketika para produsen mobil sudah siap menjual mobil berbahan bakar gas, infrastruktur seperti SPBG-nya belum memadai.
Menurut General Manager Marketing Communication & Product Planning PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Budi Nur Mukmin, seharusnya pemerintah lebih serius untuk bisa menghadirkan mobil berbahan gas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Budi, pemerintah Indonesia sepertinya harus melihat Thailand jika ingin benar-benar melahirkan mobil berbahan gas.
"Saat mobil berbahan gas pertama kali hadir di Thailand, pengisiannya sangat lama satu mobil itu bisa satu jam. Tapi semakin lama mereka semakin maju, dan mereka mampu mengisi bahan bakar dengan waktu yang lebih pendek," ujarnya.
"Ini tugas pemerintah sebagai fasilitator, di Thailand misalnya harganya Rp 200 juta. Konsumen akan mendapat potongan kira-kira Rp 16 juta. Dan kalau udah ada yang pakai CNG, konsumen akan diberikan konverter kit secara gratis. Intinya pemerintah Thailand sangat serius menghadirkan kendaraan LCGC," tutupnya.
(lth/ady)
Komentar Terbanyak
Ramai Ajakan Tolak Kasih Jalan Pejabat Pakai Strobo, Pramono Bilang Begini
Potret Pegawai SPBU Shell Kini Jualan Oli hingga Kopi di Pinggir Jalan Bekasi
Pokoknya Jangan Ngebut Pakai Pajero-Fortuner di Tol kalau Mau Panjang Umur!