Hal itu diutarakan oleh Koordinator Pembelajaran Industri Kreatif di SMKN 2 Surakarta, Dwi Budhi Martono kepada detikOto, Jumat (11/7/2014).
Esemka, menurut pria yang akrab disapa Toto ini tidak mau dibawa ke ranah politik. Esemka, lanjutnya, adalah perjuangan anak-anak SMK yang sejak 2009 mulai mengembangkannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbagai uji ketahanan pun mereka lakukan untuk membuktikan keamanan (safety) kendaraan.
Karena sibuk mengembangkannya, produksi serius Esemka baru dilakukan pada akhir 2013 sekarang. Saat ini sudah 50 unit Esemka yang ada di jalan. Angka itu diakui Toto masih kecil, sebab potensi Esemka sangat besar karena bisa masuk di 11.000 koperasi SMK yang ada di Indonesia.
Keterbatasan dana adalah sebab musabab kenapa Esemka belum bisa diproduksi secara massif.
"Jadi, siapa pun presidennya yang penting punya komoitmen membantu tumbuh kembangnya industri yang prinsipalnya dalam negeri, agar kita punya ketahanan nasional," lugas Toto.
Melihat ke belakang, Esemka merupakan sebuah produk hasil rakitan siswa-siswa SMK untuk membuktikan kalau SDM Indonesia sebenarnya bisa membuat mobil. Sebelum Jokowi mempopulerkan Esemka,
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebenarnya sudah mengetahui mobil lokal ini. Bahkan SBY sempat meminta pembuatan mobil yang masih prototipe waktu itu (2008/2009) dilanjutkan.
Ketika menghadiri perayaan Hari Pendidikan Nasional di Bandung, 26 Mei 2009 lalu, SBY menyempatkan untuk datang, dan terkesima ketika melihat mobil buatan anak-anak SMK tersebut dipajang. SBY pun sempat membubuhkan sekalimat harapan dan tanda tangan di kap mesin mobil Esemka Digdaya 1.5i. Apa yang ditulis SBY?
"Karya yang sangat membanggakan, saya harap dilanjutkan," tulis SBY meniru jargonnya selama kampanye presiden 2009 lalu.
(syu/ddn)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru