Ini Cara Baru BMW Deteksi Kerusakan Bodi Mobil

ADVERTISEMENT

Ini Cara Baru BMW Deteksi Kerusakan Bodi Mobil

- detikOto
Selasa, 24 Jun 2014 14:48 WIB
Berlin - Kian hari produksi mobil semakin canggih saja. BMW menggabungkan teknologi virtual yang biasa dipakai saat bermain game untuk mendeteksi cacat pada bodi mobil yang mereka produksi.

BMW menyebut inovasi di pabrik mereka sebagai Revolusi Industri Keempat. Di mana setiap bodi mobil misalnya bemper yang baru mereka produksi akan mudah diperiksa kualitasnya dengan hanya menunjukkan tangan saja.

Jadi sebelum bemper dipasang di mobil, pekerja seperti terlihat di foto di atas, akan mengecek kualitas bemper dengan jarinya saja. Untuk meraih target kualitas 100 persen, maka setiap kesalahan di produk akan tercatatkan secara otomatis dan dievaluasi.

Sebelumnya, seperti dilansir situs resmi BMW, para pekerja harus mendokumentasikan sendiri hasil pengecekan suku cadang di komputer mereka.

Praktik seperti ini memakan waktu, terutama ketika komputer tidak bisa dipasang di dekat area pengetesan dan pekerja harus berjalan lebih jauh menuju tempat kerja yang lain untuk meng-input data. Jika beberapa masalah muncul, maka proses dokumentasi akan lebih rumit dan semakin kompleks.

Karena itulah BMW mengembangkan sistem deteksi kerusakan yang unik ini bekerja sama dengan Fraunhofer Institute.

Pabrik BMW di Landshut pun bisa menggunakan program yang bisa mendeteksi segala kerusakan dengan menggunakan data dari gestur pekerja saja.

"Sistem mengenali interaksi antara pekerja dan bemper," ujar Koordinator Proyek BMW Ramona Tremmel.

"Jika pekerja menyeka seluruh komponen maka itu artinya bemper sudah sempurna. Namun jika pekerja menunjuk sebuah titik di bemper, kamera akan mencatatnya, program pun akan mengevaluasi kerusakan dan menyimpan datanya," ujarnya.

Sistem ini dikontrol oleh dua unit kamera 3 dimensi yang dipasang di atas tempat kerja. Sistem juga memancarkan sensor inframerah melalui penyaring. Maka terciptalah sebuah garis-garis tidak terlihat, yang dipancarkan di seluruh ruangan.

Berkat sistem baru ini, para pekerja menurut Tremmel merespons secara positif karena pekerjaan mereka lebih mudah. "Tahap uji coba sudah selesai dengan sukses, dan kami akan mulai menerapkan sistem ini," ujarnya



(lth/ddn)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT