Jika tahun 2013, Picanto bisa mencatat angka penjualan sampai 700 unit per bulan, maka sejak ada kemunculan LCGC, pasar Picanto makin menciut. Di bulan April lalu saja hanya ada 346 unit mobil yang terjual.
Sebagai 'balasan' KIA merilis Picanto termurah yang berbeda dari Picanto sebelumnya, yakni Morning, dengan mesin yang lebih kecil yakni 1.000 cc dengan harga Rp 128 juta.
Harga ini memang masih lebih mahal dari LCGC. Toyota membanderol Agya mulai Rp 100,35 juta sampai Rp 121,25 juta.
Daihatsu merupakan LCGC termurah, harga Ayla mencapai Rp 76,5 juta sampai Rp 114,150 juta, sedangkan Datsun GO+ dijual seharga mulai Rp 85 juta sampai Rp 102,9 juta.
Honda membanderol Brio Satya-nya mulai Rp 106,6 juta sampai Rp 117,6 juta.
Dengan melihat harga KIA Morning yang mencapai Rp 128 juta, kira-kira berapa jika mendapat insentif ala LCGC? Apa kah bisa menyaingi LCGC lainnya?
Direktur Pemasaran PT KIA Mobil Indonesia Hartanto Sukmono enggak mau berkomentar banyak soal ini.
"PPnBM untuk kelas ini hanya 10 persen, saya tidak bisa ngomong kalau tanpa PPnBM berapa," ujarnya.
Hal senada disampaikan Corporate Communication Manager KMI, Ridjal Mulyadi. "Kita tidak ada data off the road-nya, harus dihitung dulu," elaknya.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Cerita di Balik Polisi Kawal Mobil Pribadi Diprotes Pemobil Lain
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar