Daftar Merek yang Mempersiapkan Mobil Autopilot

Bersiap Sambut Mobil Autopilot (III)

Daftar Merek yang Mempersiapkan Mobil Autopilot

Syubhan Akib - detikOto
Senin, 05 Mei 2014 16:10 WIB
1.

Daftar Merek yang Mempersiapkan Mobil Autopilot

Daftar Merek yang Mempersiapkan Mobil Autopilot
Jakarta - Dunia bakal seperti film fiksi ilmiah. Di masa depan mobil yang mampu berjalan sendiri tanpa dikemudikan manusia akan menyebar di jalanan. Merek-merek apa saja yang kini tengah mengembangkannya?

Era mobil autopilot memang di prediksi sudah di depan mata. Kurang dari dua dekade, mobil ini sudah akan ada di jalanan. Negara bagian California dan Nevada di Amerika Serikat malah sudah lebih dahulu mengizinkan mobil-mobil yang bisa berjalan sendiri untuk berkeliaran di jalanan mereka.

Untuk penjualan, mobil dengan teknologi autopilot di tahun 2025 diprediksi akan menginjak angka 230.000 unit atau kurang dari 1 persen dari 115 juta mobil yang terjual secara global di tahun itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Analis IHS Automotive Egil Juliussen mengatakan kalau pada 2035 angka itu diproyeksi akan membengkak berkali-kali lipat. Sebab pada tahun 2035, mobil berteknologi autopilot diprediksi akan terjual sebanyak 11,8 juta unit. "Atau 9 persen dari 129 juta mobil yang terjual secara global yang diharapkan pada tahun itu," kata Juliussen di Reuters.

Teknologi terkait autopilot ini sendiri dipandang banyak pengamat merupakan solusi praktis untuk menekan angka kecelakaan di jalan. Sebab, tidak bisa dipungkiri kalau sebagian besar kecelakaan disebabkan karena kesalahan manusia alias human error.

Nah kalau sudah begitu, mari kita lihat bagaimana langkah para produsen mobil untuk menyambutnya.



Mobil yang bisa berjalan sendiri tanpa dikemudikan diprediksi akan jamak di temui di masa depan. Berbagai merek diketahui tengah mempersiapkan teknologi ini, termasuk Volvo.

Produsen asal Swedia tersebut memang diketahui merupakan salah satu produsen mobil yang paling getol meneliti hal ini. Volvo bahkan diketahui tengah melakukan serangkaian tes untuk mobil autonomous mereka di kota Gothenburg. Tes ini dinamai 'Drive Me-Self Driving cars for suistanable mobility'.

Total ada 100 mobil autonomous yang akan beredar di jalanan umum di kota Gothenburg. Jadi Anda bisa melakukan apa saja yang Anda inginkan di dalam mobil, entah itu telepon, membaca buku atau aktivitas lainnya.

Volvo akan meminta pengguna kendaraan itu untuk memberikan saran dan masukan agar teknologi autopilot mereka lebih berkembang. Mobil autonomous ini akan melaju sejauh 50 km di jalan-jalan sekitar Gothenburg. Jalan ini merupakan jalan yang biasa dilalui para komuter di Swedia dimana sering terjadi kemacetan.

Para pengguna mobil juga akan bisa mencoba memarkirkan kendaraan dengan hanya menggunakan aplikasi di telepon genggam mereka sendiri. Proyek ini akan dimulai pada 2014, dan akan diproduksi massal tahun 2017 nanti.

Nah kini, Volvo kembali mengumumkan perkembangan mereka. Bila kebanyakan prototype mobil yang menerapkan teknologi autopilot sangat tergantung pada Global Positioning System dan kamera untuk memastikan mereka tetap di jalur dan menjaga jarak berikut aman, Volvo mencoba hal lain karena metode tadi dianggap dapat dipengaruhi oleh cuaca buruk atau benda yang menghalangi pandangan kamera.

Salah satu solusi ditawarkan oleh Volvo adalah dengan menggunakan serangkaian magnet yang dibenamkan di jalan.

Sebagai uji coba, Volvo kemudian membuat trek sepanjang 100 meter di fasilitas pengujian di Hallered, dekat Gothenburg. Magnet itu tertanam sekitar 200 mm di bawah permukaan jalan dan mobil self-driving yang telah dilengkapi dengan sensor magnetik kemudian melintas di atas jalan tersebut dan menggunakan magnet untuk membantu memandu jalan.

Para peneliti menemukan bahwa magnet adalah solusi yang efisien, handal dan relatif murah. "Kami telah menguji teknologi pada berbagai kecepatan dan hasilnya sejauh ini menjanjikan. Langkah berikutnya adalah untuk melakukan tes dalam lalu lintas kehidupan nyata," argumen Volvo seperti dikutip IOL.

Mobil berteknologi autopilot diperkirakan bakal populer di masa depan. Namun, selain tengah mengembangkan kemampuan agar mobil bisa berjalan sendiri tanpa dikendalikan manusia, para peneliti juga tengah mengembangkan teknologi yang membuat mobil memiliki 'intuisi.'

Dilansir dari Los Angeles Times, hal itu dikembangkan oleh Ford Motor Co yang tengah bekerjasama dengan Massachusetts Institute of Technology dan Stanford University untuk mencoba mencari tahu bagaimana sebuah mobil berteknologi autopilot sebuah intuisi.

Para peneliti di Stanford akan melakukan penelitian bagaimana sensor inframerah bernama LIDAR melihat hambatan di sekitar mobil. Itu nanti akan mirip dengan cara kelelawar atau lumba-lumba yang menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi kondisi sekitar.

Dengan teknologi LIDAR, mobil akan memantulkan cahaya inframerah hingga 200 meter jauhnya dan kemudian menggunakan data tadi untuk membuat peta real-time 3-D. Sensor yang kuat menurut Ford akan bisa membedakan berbagai macam barang seperti antara kantong kertas dan hewan kecil.

Selain itu, bila biasanya ketika pandangan pengemudi diblokir oleh kendala seperti truk besar, pengemudi akan bermanuver untuk mengambil menginti dan melihat apa yang ada di depan, hal itu nanti tidak akan perlu dilakukan. Sebab sensor yang akan mencari tahu apa yang ada di depan truk tersebut.

Ketika pun si truk mengerem mendadak, si mobil sudah mempersiapkan diri dan memperhitungkan wilayah mana yang aman untuk dia mengelak.

"Tujuan kami adalah untuk menyediakan kendaraan dengan akal sehat," kata Greg Stevens, manajer Ford yang bertanggung jawab mengembangkan sistem keselamatan aktif di LA Times.

Sementara Ford dan MIT akan bekerja dengan sensor LIDAR untuk membuat peta real-time 3-D terkait kondisi lingkungan. MIT akan menggunakan algoritma yang akan membantu mobil agar bisa memprediksi kemana kendaraan lain akan bergerak dan pejalan kaki akan berjalan.

Jika berhasil, pemetaan ini akan memungkinkan mobil untuk merencanakan jalan yang aman untuk menghindari pejalan kaki, sepeda dan kendaraan lainnya. Ini adalah fungsi penting untuk sebuah mobil berteknologi autopilot.

Selain kedua kampus tadi, bulan lalu Ford juga sudah mengatakan kalau mereka bekerja sama dengan University of Michigan dan State Farm Insurance untuk mengembangkan mobil autopilot.

Adopsi teknologi autopilot pada mobil sudah di depan mata. Mercedes-Benz bahkan mengatakan kalau mereka setidaknya di 2020 mendatang sudah akan memiliki mobil yang 'sepenuhnya otonom.'

Kepala penelitian dan pengembangan Mercedes-Benz, Dr Thomas Weber, mengatakan kalau kita harus menunggu sampai 2020 sebelum Mercedes meluncurkan mobil yang mampu berjalan sendiri tanpa dikemudikan meskipun diakuinya saat ini sebagian besar teknologi yang diperlukan sudah tersedia.

Sebab ada berbagai hal lain yang harus dipersiapkan terlebih dahulu untuk sebuah perusahaan memproduksi mobil yang bisa berjalan sendiri ini secara massal. Sistem pemetaan harus diperbaiki, daya komputasi di on-board mobil juga harus ditingkatkan dan aturan perundang-undangan harus dibuat di banyak negara agar mobil seperti ini legal.

"Autonomous driving adalah bagian besar dari strategi kami untuk masa depan yang bebas kecelakaan," kata Weber di Auto Express.

Saat ini, Mercy baru memperkenalkan teknologi bernama 'Steering Assist' S-Class yang bisa memantau ruang di sekitar mobil dan mengarahkan mobil secara otomatis untuk menjaga mobil pada jarak tertentu dengan kendaraan lain. Sistem yang sama juga akan ditawarkan pada C-Class terbaru.

Di masa depan mobil akan memiliki teknologi autopilot. Dengan begitu, mobil bisa membawa pengendara ke tempat tujuan tanpa perlu dikemudikan. Hampir semua merek mobil saat ini tengah mengembangkannya, tak terkecuali Audi.

Namun uniknya, bukan pameran mobil yang menjadi awal kemunculan teknologi ini, melainkan pameran gadget Consumer Electronics Show di Las Vegas.

Chairman Audi Rupert Stadler mengatakan bahwa mobil yang bisa otonom akan menjad sebuah era baru di dunia otomotif. "Kita sedang mulai bergerak dari mobil untuk mendefinisikan kembali arti mobilitas," katanya di USA Today, Selasa (7/1/2014).

Teknologi ini pertama-tama disematkan Audi di A7 dimana laser, radar dan kamera bekerja sama untuk menentukan arah dan kondisi lingkungan.

Namun karena era itu belum sampai, Audi saat ini tetap ingin untuk memanjakan pengendara mereka. Untuk itu, Audi pun menyediakan jaringan 4G LTE untuk Audi A3 mereka.

"Jika mobilitas dahulu adalah tentang menghubungkan tempat-tempat dan orang-orang, sekarang menjadi tentang menghubungkan pengemudi," kata Stadler.


Hide Ads