Menurut Caterham Group Chairman, Tony Fernandes, mobil hasil kolaborasi engine Renault dan teknologi Caterham membuat kesempatan orang untuk memiliki mobil sport kian besar. Asia dipandang pasar potensial, khususnya Indonesia yang diketahui bersama banyak lalu lalang mobil sport di jalan raya.
"Pasar mobil sport di Indonesia tentu bagus. Kita bisa lihat kan. Dengan join venture ini, kami ingin mobil dengan lebih terjangkau. Seperti Air Asia, Everyone Can 'Fly'," jelas Tony di markas Renault, 13-15 quai Le Gallo - 92109 Boulogne Billancourt Cadex Paris, Senin (5/11/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tony menambahkan, pangsa pasar mobil sport terbarunya adalah Asia dan Eropa. Keduanya adalah pasar yg potensial di masa mendatang. Asia dengan pertumbuhan ekonominya saat ini menciptakan kelas ekonomi menengah baru. Eropa meski menghadapi krisis tetap menjadi pasar potensial.
COO Renault, Carlos Tavares menyebutkan proyek bersama ini menjadi fase baru perusahaan dalam mengembangkan pasar mobil sport. Kerja sama ini menjadi momentum lahirnya kembali Alpine (Automobiles Alpine Renault Company), yang sempat ditutup perusahaan beberapa waktu lalu.
"Ambisi kami menghidupkan kembali Alpine bergantung pada kemampuan kita mencari mitra yang tepat agar bisnis tumbuh dan menghasilkan keuntungan ekonomi," paparnya.
Mobil hasil kreasi Renault dan Alpine mengadopsi desain Alpine dan siap menghidupkan kembali gairah mobil sport. "Semuanya ini menjadi nyata dalam waktu tiga atau empat tahun," imbuhnya.
Mobil sport yang akan diciptakan dipastikan berbeda dan unik serta memiliki DNA Alpine dan Caterham Cars. Nantinya, kedua pabrikan ini akan meluncurkan satu model mobil sport setiap empat tahun sekali.
Mobil sport hasil kolaborasi antara Renault dan Caterham ini akan dirakit di pabrik Renault di Dieppe, Prancis Utara.
"Kerjasama inovatif dengan Caterham ini mewujudkan sebuah impian jangka panjang. Penciptaan sebuah mobil sport dengan DNA Alpine yang akan memberikan kesempatan untuk pabrik Dieppe meningkatkan sejarah produksinya yang terkenal," kata Carlos Ghosn, Chairman dan CEO Renault.
Sebelumnya, Renault sempat mengajak Lotus untuk memproduksi mobil sport tersebut. Tapi, karena masa depan pabrikan asal Inggris ini kurang jelas maka Renault memutuskan untuk melirik Caterham sebagai mitranya dalam pengembangan mobil sport.
(wep/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah