Keluarga Olivia Dewi 'Nissan Juke' Masih Belum Puas

Insiden Juke Terbakar

Keluarga Olivia Dewi 'Nissan Juke' Masih Belum Puas

- detikOto
Selasa, 07 Agu 2012 17:42 WIB
Jakarta - Orangtua dari model Olivia Dewi masih mencari jawaban atas insiden terbakarnya mobil Nissan Juke yang menewaskan putrinya itu.

Ayah gadis yang memiliki nama asli Angeline Soerijo Putri, Soerijo Gonda Setiawan memaparkan kalau dirinya merasa sedih atas kejadian yang menimpa anaknya di 10 Maret silam.

Setelah kejadian kebakaran Nissan Juke yang menewaskan Olivia, keluarga pun menurut Soerijo langsung melakukan beberapa pemeriksaan yang membuat mereka mendapatkan 3 indikasi masalah kejujuran Nissan di Nissan Juke.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indikasi penyimpangan pertama adalah waktu kejadian kebakarnya mobil Olivia yang berjarak 4 bulan setelah Nissan mengumumkan adanya kesalahan pada sistem mesin Nissan Juke yang membuatnya harus direcall agar aman digunakan.

Namun, untuk Nissan Juke, Nissan Indonesia menurut Soerijo memaparkan kalau Juke yang ditarik adalah Juke yang bermesin 1.600 cc dengan kode MR16DDT yang dilengkapi dengan turbocharged, bukan mesin 1.500 cc berkode HR15DE seperti Juke yang ada di Indonesia.

Tapi anehnya, angka yang tertera d BPKB dan STNK berbeda dengan kapasitas mesin yang ada di buku manual. Di BPKB dan STNK memang 1.500 cc, tapi di buku manual 1.600 cc.

"Saya sudah memeriksa, tapi memang belum ke lembaga resmi. Tapi saya sudah mengukur di bengkel kalau mesin 4 silinder di Juke tiap silindernya ada 400 cc, jadi 1.600. Menurut rencana, saya akan meminta BPPT atau ITS untuk mengukurnya secara resmi," ujarnya dalam dialog publik 'Membongkar Kebohongan Nissan Juke' di Warung Daun Cikini, Selasa (7/8/2012).

Lalu indikasi penyimpangan kedua, terkait masalah kantung udara yang tidak terkembang dan pintu mobil ternyata terkunci secara otomatis sehingga korban tidak bisa keluar cepat untuk menyelamatkan diri.

Di samping itu, sensor kebocoran bahan bakar yang terdapat di Nissan Juke juga tidak berfunsi karena tidak menurut katup injector tidak tertutup. Terlebih konstruksi mobil yang hotisontal membuat jarak fuel injector dan busi tepat berada injector yang membuat mobil sangat rentan dengan bahaya peningkatan suhu.

"Awalnya saya kirim surat ke Nissan untuk meminta penjelasan, tapi sampai saat ini belum ada jawaban tertulis dari mereka, sampai akhirnya saya tulis surat pembaca yang akhirnya di balas mereka dengan mengatakan bahwa yang ditarik adalah 1.600 bukan 1.500 bukan yang ada di indonesia," imbuhnya.

Sebagai pengingat, kecelakaan yang menyebabkan mobil yang dikendarai Olivia terbakar berbarengan dengan proses recall Juke di pasar global untuk Juke berkapasitas 1.600 cc yang tidak dipasarkan di Indonesia.

Karena itu lah Nissan tidak menarik Juke karena Juke untuk Indonesia tidak memiliki risiko terbakar. Baru-baru ini, Nissan menarik Juke karena masalah pengelasan kurang sempurna di jok belakang, bukan karena mesinnya yang rawan terbakar.

"Saya ingin jangan sampai terjadi lagi. Anak saya dikremasi di dalam mobil. Saya tidak ingin ini terjadi pada orang lain," ujarnya.

Vice President Director PT Nissan Motor Indonesia Teddy Irawan saat dikonfirmasi detikOto menuturkan mobil Juke yang dikendarai Olivia menabrak tiang reklame dalam kecepatan tinggi. Dan itu murni kecelakaan.

"Sebelum menabrak tiang reklame itu, mobil menabrak beton di bawahnya, trotoar, kemudian mobil terpental ke atas dan menabrak tiang reklame," tutur Teddy sambil menirukan gerakan mobil dengan tangannya.

"Big impact anything could happen," ujarnya lagi.

Simak penjelasan lengkap Nissan soal terbakarnya Juke Olivia di sini!

Polisi pun sempat menyebutkan kalau insiden tersebut murni karena human error.

(syu/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads