Pemilik mobil bernomor polisi B 1937 TOE ini bernama Aryo Wirawarman. Pegawai swasta ini protes dengan konsumsi BBM mobilnya yang dirasa jauh dari yang digembor-gemborkan Nissan yakni 21,8 km/liter. Dia merasa dirinya sudah menerapkan prinsip mengemudi yang irit.
"Selain March, saya juga mempunyai Honda Jazz, tipikal mengemudinya sama. Saya merasa mobil ini ada kesalahan di mesin tapi Nissan selalu bilang kalau mobil tidak ada masalah. Jujur saya enggak dapat penjelasan yang berarti dari Nissan," ujarnya dalam sambungan telepon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aryo pun merasa Nissan telah melakukan pembohongan publik dengan memasang Nissan March berkonsumsi BBM 21 km per liter di berbagai poster yang sempat ditempel di SPBU-SPBU Pertamina. Aryo menuturkan banyak pembeli mobil Nissan March lain yang sependapat dengan dirinya.
Bagaimana tanggapan PT Nissan Motor Indonesia (NMI) soal ini? Communications Manager NMI Achmad Adhitya Zainuddin menuturkan pihaknya selama ini sudah beberapa kali melakukan diskusi dengan Aryo dan menjelaskan mengenai konsumsi BBM March.
"Kita sudah beberapa kali diskusi dengan beliau terutama untuk fuel efficiency, karena menurut beliau berbeda," ujarnya.
Angka 21,8 km per liter yang digadang-gadang Nissan didapatkan dalam sesi test drive mobil ini ke Yogyakarta bersama-sama media otomotif beberapa waktu lalu.
"Klaimnya bukan datang dari kita tapi dari media. Jadi waktu kita test drive ke Yogya memang kita ingin itu yang kita cantumkan sebagai tambahan di iklan kami, tapi itu kan tergantung dari kondisi jalan, macet atau tidak, apa ada hambatan atau tidak. Banyak sekali variable yang menentukan mobil itu bisa irit atau tidak, di mobil banyak barang atau tidak," ujarnya.
Untuk membuktikan angka itu, NMI sudah mengajak Aryo untuk melakukan tes jalan dan pernah mendapatkan angka konsumsi yang diklaim Nissan.
"Tetapi Pak Aryo masih belum percaya, beliau masih meragukan. Beberapa kali beliau ke bengkel dan sudah mengakomodiasi beliau, dan kita tes bareng tapi ya mungkin sampai sekarang belum menemukan titik temu," ujarnya.
Meski begitu Nissan tetap akan mencoba menggandeng Aryo. "Sebagai konsumen kita tetap membina hubungan baik, kalau memang beliau belum percaya, belum ada keyakinan. Kita sih dari kita tetap berupaya berbicara dengan beliau karena sebagai kostumer kita harus mempertahankan hubungan baik," tutupnya.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Pajak Mobil Indonesia Dicap Paling Tinggi Sedunia
Bayangin Aja! Pajak Toyota Avanza Rp 150 Ribu, Nggak Ada Gesek 5 Tahun Sekali
RI Digusur Malaysia, Ini Sederet Dampak Buruk Penjualan Mobil Turun Terus