Pabrik GM di Thailand Aman dari Banjir

Laporan dari Thailand

Pabrik GM di Thailand Aman dari Banjir

- detikOto
Jumat, 28 Okt 2011 10:48 WIB
Rayong, Thailand - Produsen mobil General Motors (GM) Thailand terus melakukan aktivitas produksi mobil Chevrolet. Pabrik GM yang terletak di Provinsi Rayong, Thailand tidak terkena bencana banjir.

Tidak seperti pabrikan mobil Toyota, Honda dan Mitsubishi yang terpaksa menutup kegiatan pabrik akibat tergenang air.

Saat dikunjungi detikOto, Kamis 27 Oktober 2011, pabrik mesin diesel milik GM berdiri di atas lahan seluas 54 hektar. Sementara pabrik mobilnya tepat berada di sebelah pabrik mesin Duramax diesel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pabrik mesin dan pabrik perakitan mobil Chevrolet itu terletak di Selatan Thailand dan jauh pusat banjir. Dibutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan dari bandara Suvarnabhumi.

"Sampai saat ini aktivitas kita (GM Thailand) tidak terganggu sedikit pun. Suplai kita lancar. Pabrik GM terus beroperasi hingga kini," kata Presiden GM Thailand and Chevrolet Sales Thailand, Martin Apfel saat menerima kunjungan wartawan dari Indonesia.

Pabrik mesin milik itu telah menghabiskan dana sebesar US$ 200 juta untuk memproduksi mesin Duramax diesel 2.500 cc 4 silinder dan 2.800 cc VGT 4 silinder berstandar euro 3 dan euro 4 yang saat ini digunakan oleh All New Chevrolet Colorado untuk pasar Thailand dan global.

Pabrik ini mulai beroperasi pada akhir 2010 dan resmi memproduksi mesin diesel pada Agustus 2011 dan dilanjutkan dengan peluncuran All New Colorado pada September 2011.

Dalam setahun pabrik tersebut ditargetkan bisa memproduk mesin diesel sebanyak 120 ribu unit mesin diesel pada 2013, dengan memanfaatkan 92 suplier komponen dari 17 negara. Mesin-mesin Duramax diesel itu akan disebarluaskan ke beberapa negara di ASIA Tenggara.

"Ini salah satu bisnis kita, mengapa kita dirikan pabrik mesin di Thailand, karena Thailand salah satu market pikap terbesar saat ini. Sampai akhir 2011 kita akan membutukan 500 karyawan," ucap Martin.

Ia menambahkan hingga kini hanya pabrik GM dan Mercedes-Benz yang masih melanjutkan kegiatan produksi mobil. Selain itu, pabrikan mobil terpaksa menghentikan kegiatan pabrik akibat terjangan banjir. "Setahu saya hanya GM dan Mercedes-Benz yang masih beroperasi," tutupnya.

Martin pun mengungkapkan keprihatinannya soal banjir Thailand yang merupakan banjir terburuk dalam 50 tahun terakhir.

"Thailand saat ini kondisinya sangat serius sekali. Saya tahu semua daerah terkena banjir dan itu sangat signifikan mengkhawatirkan. Orang-orang mati tenggelam, ini menjadi banjir yang sangat buruk," kata Martin.

Martin pun menyampaikan kesedihannya ketika melihat para warga harus dievakuasi dari rumahnya. Sementara kegiatan perkantoran dan industri harus dihentikan karena banjir terus memburuk di Bangkok.

"Mobil, supermarket semua tenggelam. Mereka membutuhkan tempat tidur," ucapnya "kita harus bantu mereka," lanjutnya.

Selama banjir melanda, kegiatan warga Bangkok terhenti. Infrastruktur gedung terendam air setinggi 4-5 meter. Pantauan detikOto di sekitar bandara Suvarnabhumi, ada puluhan orang mengumpulkan pasir dan dimasukan ke dalam karung plastik.

Informasi yang detikOto dapatkan karung-karung berisikan pasir tersebut digunakan untuk menghalangi air masuk ke dalam gedung, jalan, kawasan industri dan rumah warga. Mereka menggunakan alat berat seperti eskavator dan truk untuk mengumpulkan pasir.
(ddn/ddn)

Hide Ads