Raffi Ahmad Ngaku Deg-degan Usai Jajal Taksi Terbang Tanpa Pilot

Ridwan Arifin - detikOto
Rabu, 25 Jun 2025 14:04 WIB
EHang 216 S terbang perdana bersama penumpang Foto: Ridwan Arifin
Jakarta -

Raffi Ahmad menjadi penumpang taksi terbang EHang 216 S. Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni itu mengungkap sensasi terbang tanpa pilot.

"Saya tadi sudah mencobanya secara langsung, Alhamdulillah terbang. Agak deg-degan sedikit karena kita biasanya pilot kelihatan. Ternyata ini sudah diatur, nggak kelihatan, ini (pilotnya) ternyata udah diatur dari command centernya atau dari AI-nya," kata Raffi Ahmad usai menjajal EHang 216 S di Phantom Ground Park PIK 2, Kab. Tangerang, Banten, Rabu (25/6/2025).

Meskipun belum diproduksi secara lokal, Raffi Ahmad berharap teknologi ini bukan hanya sekadar diadopsi.

"Ya ini sebuah teknologi yang maju dan juga bagus untuk para generasi muda tentunya harus melek akan teknologi dan juga meskipun ini dari China, kita punya hubungan baik dengan China kita bisa belajar juga dengan China, kita harus beradaptasi juga terutama anak-anak muda kita harus belajar," kata Raffi.

Sebagai kendaraan tanpa awak kemudi, EHang 216 S dioperasikan melalui pusat komando dan kendali AAV (Autonomous Aerial Vehicle) yang berada di darat menggunakan jaringan 4G/5G sebagai saluran transmisi nirkabel berkecepatan tinggi untuk berkomunikasi dengan lancar dengan pusat komando dan kendali.

Ehang punya dimensi tinggi mencapai 1,77 meter dan lebar mencapai 5,61 meter bisa ditumpangi dua orang, atau mengangkut beban maksimal 220 kg.

Taksi terbang eHang 216 S Foto: Ridwan Arifin

Adapun jarak terbang dengan muatan maksimal mencapai 30 km. Waktu terbang mencapai 18-25 menit, serta kecepatan maksimal mencapai 130 km/jam. EHang 216 S ditenagai oleh tenaga listrik, dilengkapi dengan 16 baling-baling dan motor.

EHang telah mendapat sertifikasi untuk mengangkut penumpang pertama di dunia. Sertifikat Tipe itu dikeluarkan secara resmi oleh Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (Civil Aviation Administration of China/ CAAC).

Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Sokhib Al Rohman menjelaskan pihaknya sedang menerbitkan regulasi untuk kendaraan terbang otonom supaya bisa legal terbang di langit Indonesia.

"Kami dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara selalu mendukung kegiatan ini. Kami tidak anti teknologi," kata Sokhib.

"Rencana kita mau revisi atau amandemen Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009, di mana salah satu item yang ingin kita masukkan mengakomodir operasional, mulai dari desain, operational, personil, fasilitas."

"Undang-undang ini sudah 15 tahun, jadi memang perlu dievaluasi," tambah dia.

"Kami akan rapat dengan Civil Aviation Authority of China, salah satunya membahas arrangement produk China untuk melakukan type certificate validasi, sehingga nanti bisa menjadi resmi masuk dan dipakai operator Indonesia, apalagi Pak Bamsoet mau beli. Insya Allah nanti sudah valid, Pak. Sehingga nanti kita bisa terbitkan SOP standar yang bisa dipakai buat komersil," jelasnya lagi.



Simak Video "Video: Melihat Uji Coba Taksi Terbang eVTOL di Jepang"

(riar/rgr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork