Toyota Mau Bangun Pabrik Mobil Listrik-Hybrid di India, Kok Bukan di Indonesia?

Toyota Mau Bangun Pabrik Mobil Listrik-Hybrid di India, Kok Bukan di Indonesia?

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Senin, 14 Okt 2024 11:10 WIB
Pabrik Toyota di India.
Pabrik mobil hybrid dan listrik Toyota di India. Foto: Doc. HT Auto.
Jakarta -

Raksasa otomotif asal Jepang, Toyota kabarnya akan mendirikan pabrik mobil listrik dan hybrid di Maharashtra, India. Bahkan, Toyota Kirloskar Motor (TKM) sebagai agen pemegang merek setempat sudah menyiapkan lahan seluas 335 hektar untuk proyek tersebut!

Disitat dari Indianauto, Senin (14/10), fasilitas produksi itu akan beroperasi mulai Januari 2026 dan ditargetkan bisa menghasilkan 400 ribu unit mobil listrik dan hybrid per tahun.

Pendirian pabrik tersebut juga berpeluang membuka total 26 ribu lapangan kerja baru. Sementara investasinya tak main-main, yakni mencapai 2,17 miliar euro atau sekira Rp 37 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Logo Toyota Hybrid.Logo Toyota Hybrid. Foto: Doc. Toyota.

Sebelumnya, Toyota juga telah mengumumkan investasi tambahan US$ 500 juta atau Rp 7,8 miliar di Joby Aviation, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang taksi udara listrik untuk penumpang komersial.

Pendanaan tersebut akan membantu Joby memperoleh sertifikasi dan memulai produksi taksi udara listriknya dalam skala besar. Investasi akan dilakukan dalam dua tahap dengan menunggu persetujuan regulasi, penyelesaian perjanjian, dan aliansi strategis yang berfokus pada manufaktur komersial.

ADVERTISEMENT

Peluang Toyota Tambah Investasi di Indonesia

Pekan lalu, kami sempat berbincang dengan Bob Azam selaku Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengenai kemungkinan Indonesia menjadi basis produksi mobil hybrid di pasar global. Menurutnya, saat ini kondisinya belum memungkinkan.

Sebab, meski mengalami pertumbuhan, penjualan mobil hybrid masih tergolong rendah. Selain itu, angkanya belum memenuhi syarat investment. Kini, kendaraan hibrida diperkirakan hanya terjual 50 ribuan unit setahun. Sementara untuk mencapai level investment minimal harus di angka 100 ribu unit.

"Jadi, untuk mencapai level investment itu diperlukan 100 ribu unit lah setahun. Kalau sudah 100 ribu unit, Indonesia jadi production base. Makanya kita harus cepet-cepet dan konsisten," ujar Bob di forum diskusi bersama wartawan di BSD, Tangerang Selatan.

Penjualan yang tinggi membuat produsen percaya diri memproduksi mobil hybrid di dalam negeri. Sebab, lokalisasi produk kerap merujuk pada angka permintaan di suatu negara.

"Hybrid kita sudah sampai 50 ribu unit (setahun). Nah kita butuh untuk menganalisa, membangun pabrik itu 100 ribu unit. Jadi walaupun pertumbuhan kita baik, tapi belum cukup untuk sampai ke kondisi bisa melokalisasinya, membentuk ekosistem," tuturnya.

"Kalau elektrifikasi, lokalisasinya hanya fokus kepada bagian yang memang elektrik. Bukan kayak lokalisasi model konvensional, seperti baterai, PCU dan lain-lain," kata dia menambahkan.

Sebagai catatan, Toyota saat ini baru memproduksi dua model hybrid di Indonesia, yakni Innova Zenix dan Yaris Cross. Sementara satu-satunya mobil listrik yang mereka jual, yakni bZ4x masih impor utuh dari Jepang.




(sfn/din)

Hide Ads