Mercy EQE Tiba-tiba Terbakar Bikin Panik, Pemilik EV Ramai-ramai Jual Mobilnya

Mercy EQE Tiba-tiba Terbakar Bikin Panik, Pemilik EV Ramai-ramai Jual Mobilnya

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 20 Agu 2024 08:14 WIB
Mobil listrik Mercedes Benz EQE terbakar
Mobil listrik Mercedes Benz EQE terbakar. Foto: screenshot video
Jakarta -

Kasus kebakaran mobil listrik Mercedes-Benz EQE yang secara tiba-tiba terjadi di Korea Selatan menuai sorotan. Pemilik kendaraan listrik atau EV berbondong-bondong menjual mobilnya karena panik.

Dilaporkan The Korea Herald, pedagang mobil bekas di Korea Selatan kebanjiran mobil listrik seken. Peningkatan stok mobil listrik bekas itu terjadi setelah adanya kasus terbakarnya Mercedes-Benz EQE secara tiba-tiba.

Sejak kebakaran Mercedes-Benz EQE pada 1 Agustus, pasar dibanjiri kendaraan listrik bekas. K Car, platform perdagangan mobil bekas terbesar kedua di Korea Selatan, melaporkan peningkatan sebesar 184 persen dalam listing kendaraan listrik bekas pada minggu pertama bulan Agustus dibandingkan dengan minggu terakhir bulan Juli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mobil listrik yang persis seperti yang terbakar, Mercedes-Benz EQE termasuk EQE 300 standar dan EQE 350 serta versi AMG dari EQE, sangat terpukul oleh reaksi pasar. Menyusul insiden tersebut, lebih dari 100 model EQE telah muncul di SK Encar, platform perdagangan mobil bekas terkemuka di Korea Selatan, sehingga menambah jumlah total kendaraan EQE yang dijual menjadi 115 unit pada 16 Agustus.

"Akibatnya, harga kendaraan listrik mewah ini merosot tajam. Sebelum kasus kebakaran, model EQE bekas biasanya dijual dengan harga 60 juta won (Rp 700 juta) hingga 70 juta won (Rp 815 juta). Saat ini, beberapa model EQE 300 2023 bekas bersertifikat dijual dengan harga hanya 59 juta won (Rp 687 juta), penurunan yang signifikan dari harga jual aslinya sebesar 92 juta won (Rp 1 miliaran)," demikian dilaporkan The Korea Herald.

ADVERTISEMENT

Konsumen juga tidak terburu-buru kembali ke pasar kendaraan listrik. Menurut dealer mobil di Korea Selatan, beberapa pembeli yang sudah memesan kendaraan listrik baru kini membatalkannya.

"Yang menambah kekhawatiran adalah pembicaraan tentang peraturan baru yang dapat membuat kepemilikan kendaraan listrik menjadi lebih rumit, seperti membatasi penggunaannya di tempat parkir bawah tanah karena risiko kebakaran," pungkasnya.




(rgr/din)

Hide Ads