Terungkap Alasan Tesla Belum Bangun Pabrik di Indonesia

Terungkap Alasan Tesla Belum Bangun Pabrik di Indonesia

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 21 Mei 2024 08:35 WIB
A general view of the Tesla Gigafactory for electric cars in Gruenheide near Berlin, Germany, Tuesday, March 5, 2024. Production at Teslas electric vehicle plant in Germany came to a standstill and workers were evacuated after a power outage that officials suspect was caused by arson. The interior ministry in the state of Brandenburg says unidentified people are suspected of deliberately setting fire to a high-voltage transmission line on a power pylon. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)
Pabrik Tesla (Foto: AP/Ebrahim Noroozi)
Jakarta -

Pemerintah Indonesia merayu Elon Musk agar menanamkan investasinya di Indonesia. Salah satunya adalah melobi Elon Musk agar perusahaan mobil listriknya, Tesla, berinvestasi di Indonesia.

Pendekatan pemerintah Indonesia dengan Elon Musk sudah terjadi sejak 2020. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan beberapa kali melakukan pertemuan dengan Elon Musk.

Sempat tersiar kabar Tesla berminat untuk membangun Gigafactory atau pabrik kendaraan listrik besar di Indonesia. Namun, sampai sekarang pabrik Tesla belum berdiri. Elon Musk belum berinvestasi di Indonesia untuk pabrik Tesla.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut mengungkapkan alasan Tesla belum berinvestasi di Indonesia. Katanya, pasar kendaraan listrik Tesla sedang lesu.

"Jadi mereka masih mau melihat pasar dunia lebih tenang, nanti baru mereka akan masuk dan Indonesia saya kira akan menjadi alternatif yang sangat baik," kata Luhut dikutip detikFinance.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, kondisi pasar kendaraan listrik Tesla di China, Meksiko dan Jerman sedang tidak baik-baik saja. Rencana pabrik Tesla di India juga disebut belum terealisasi.

"Tesla kelihatan EV itu di China oversupply dan harganya China lebih murah dari mereka. Jadi dia masih nunggu beberapa waktu untuk berpikir investasi di mana pun. Pabrik mereka juga di India masih belum, tidak ada, di Meksiko juga sekarang produksinya dikurangi, di Jerman sana juga berkurang," bebernya.

Dikutip Reuters, Luhut juga bilang pihaknya memberikan penawaran kepada Tesla untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia. Menurut Luhut, Elon Musk mempertimbangkan penawaran tersebut.

"Kami mengajukan tawaran, mungkinkah di sini dibangun pabrik baterai EV (kendaraan listrik), prekursor katoda. Dan dia akan mempertimbangkannya," kata Luhut dikutip Reuters.

Sementara itu, Elon Musk telah melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi. Pada pertemuan itu, Jokowi mengundang Elon Musk untuk mengembangkan lebih lanjut investasinya di Indonesia, yang mencakup perusahaan-perusahaan, seperti SpaceX, Tesla, Neuralink, dan Boring.

"Pak Musk, Indonesia saat ini sedang menjalani percepatan transformasi digital nasional dan membuka banyak potensi investasi di sektor infrastruktur, teknologi pemerintahan, ekonomi digital, dan masyarakat digital. Oleh karena itu, kami mengapresiasi dan terus mendorong pengembangan investasi perusahaan SpaceX, Tesla, Neuralink, dan Boring di Indonesia," kata Jokowi, seperti dikutip keterangan Biro Sekretariat Presiden, Senin (20/5/2024).

Elon Musk menanggapi sambutan dari Jokowi. Musk bilang, pihaknya akan berinvestasi di Indonesia.

"Seperti yang saya sebutkan kemarin dalam diskusi media, saya yakin perusahaan saya yang lain akan berinvestasi di Indonesia dalam jangka panjang," sebut Elon Musk dalam pertemuan itu dikutip dari video yang ditayangkan kanal Youtube Sekretariat Presiden.




(rgr/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads