Ratusan Ribu Mobil Listrik China Menumpuk di Pelabuhan Eropa, Penjualan Melambat

Ratusan Ribu Mobil Listrik China Menumpuk di Pelabuhan Eropa, Penjualan Melambat

Doni Wahyudi - detikOto
Jumat, 17 Mei 2024 10:24 WIB
FREMONT, CALIFORNIA - APRIL 24: In an aerial view, workers prepare brand new Tesla cars for delivery at the Tesla Fremont Factory on April 24, 2024 in Fremont, California. Electric car maker Tesla announced plans to lay off nearly 3,000 workers at facilities in the San Francisco Bay Area in June. The company plans to lay off 10 percent of its 140,000 thousand employees worldwide. Justin Sullivan/Getty Images/AFP (Photo by JUSTIN SULLIVAN / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Mobil-mobil listrik Tesla di pabriknya di California (Foto: Getty Images via AFP/JUSTIN SULLIVAN)
Jakarta -

Beberapa pelabuhan di Eropa sedang mengalami penumpukan kendaraan listrik, yang mayoritas berasal dari China. Ini kabarnya terjadi karena penurunan penjualan kendaraan ramah lingkungan tersebut.

Dikutip dari Euronews, penumpukan kendaraan listrik yang diekspor dari Asia tersebut setidaknya bisa ditemukan di Antwerp dan Zeebrugge, Belgia. Dua pelabuhan tersebut menyediakan lahan parkir raksasa untuk menampung setidaknya 130.000 kendaraan listrik.

Mobil-mobil listrik itu mayoritas merupakan brand asal China. Di antaranya yang terlihat adalah MG, BYD, Nio, XPeng, Lynk & Co, Omoda, dan Hongqi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak pelabuhan membantah kalau mobil-mobil listrik yang 'mangkrak' tersebut seluruhnya berasal dari China. Namun mereka tidak menyebutkan juga dari negara lain asal mobil-mobil BEV tersebut berasal.

Seorang sumber yang tak disebutkan namanya, menyebut mobil-mobil tersebut sudah ada yang terparkir di lokasi itu sampai setahun lamanya.

ADVERTISEMENT

Dalam setidaknya satu tahun terakhir, penetrasi merek mobil China di Eropa memang terus meningkat. Ini sejalan dengan tren peralihan ke kendaraan ramah lingkungan yang tengah meningkat di banyak negara Eropa, plus insentif pemerintah beberapa negara pada pembeli kendaraan-kendaraan listrik.

Masih dikutip dari Euronews, pada empat bulan pertama tahun 2024 saja ada 1,3 juta mobil listrik China masuk ke Eropa. Angka ini melonjak 33% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Penjualan Mobil Listrik di Eropa Menurun

Penumpukan mobil-mobil listrik di pelabuhan ini ditengarai terjadi karena terjadinya perlambatan penjualan mobil listrik di Eropa. Meskipun sampai beberapa waktu lalu trennya terlihat sangat tinggi, kini malah terjadi kecenderungan penurunan.

BBC melaporkan, pada empat bulan terakhir 2023 jumlah mobil listrik yang terjual di Benua Eropa turun 11% jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Ini merupakan penurunan pertama yang tercatat sejak tahun 2016.

Dalam rilis terbarunya, Tesla juga melaporkan penurunan penjualan global mereka hingga sebesar 9% pada periode Januari-April 2024. BYD mengalami kondisi serupa.

Diberitakan sebelumnya, beberapa brand mobil Eropa dan Amerika memutuskan 'melonggarkan' target elektrifikasi yang mereka sempat canangkan.

Mercedes Benz pada awalnya menargetkan seluruh produknya akan full elektrifikasi pada tahun 2025. Namun dalam pernyataan terbaru yang disampaikan CEO Ola Kaellenius, Mercedes menyatakan mereka akan terus mengembangkan dan menjual mobil berbahan bakar bensin sampai selepas 2030.

Pun begitu dengan Ford, yang memutuskan tak lagi memasang target produksi mobil listrik, yang sebelumnya dicanangkan bisa membuat 2 juta mobil listrik pada 2026. Pabrikan asal Amerika Serikat itu menyebut 'tidak tahu kapan akan bisa mencapai target tersebut'.

Lalu ada General Motors. GM pada awalnya sempat menargetkan akan memproduksi 400.000 mobil listrik antara 2022 sampai 2024. Namun karena permintaan yang minim, mereka membatalkan rencana tersebut, pada penghujung tahun lalu. Disebutkan, kalau langkah tersebut diambil demi meningkatkan pendapatan perusahaan.




(din/lua)

Hide Ads