Respons Tom Lembong soal Indonesia Kembangkan Baterai LFP Bareng China

Respons Tom Lembong soal Indonesia Kembangkan Baterai LFP Bareng China

Dina Rayanti - detikOto
Senin, 29 Jan 2024 12:41 WIB
Baterai Mobil Listrik LFP tipe Blade Battery Milik BYD
Baterai LFP yang digunakan pada mobil BYD. Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto
Jakarta -

Tom Lembong merespon Luhut soal pengembangan baterai LFP bersama China di akun X. Begini respon Tom Lembong.

Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong memberi respons terhadap pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam akun X miliknya, Tom mengutip pemberitaan soal rencana pemerintah mengembangkan baterai LFP (Lithium Ferro-phospate) bersama dengan China.

Tak ada kata-kata yang ditulis dalam merespon pernyataan tersebut. Tom hanya menyematkan tiga emoticon saat membalas cuitan dari media tersebut. Tiga emoticon itu melambangkan senyum, hormat, dan juga tangan saling tos-tosan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Adapun pernyataan tersebut, Luhut dalam akun instagramnya mengakui tengah dalam mengembangkan baterai LFP bersama dengan China. Tak cuma LFP, baterai jenis lain pun tengah dikembangkan.

"Teknologi berkembang sangat cepat oleh karena itu kita mencari keseimbangan benar. Keseimbangan supaya betul-betul barang kita nih tetap masih dibutuhkan sampai beberapa belas tahun yang akan datang. Kita nggak tahu berapa tahun. Tapi ingat lithium battery itu bisa recycling, sedangkan yang LFP itu tidak bisa recycling sampai hari ini. Tapi sekali lagi teknologi terus berkembang. Kita juga bersyukur LFP juga kita kembangkan dengan Tiongkok tadi lithium battery juga kita kembangkan dengan Tiongkok maupun dengan lain-lain," ungkap Luhut.

[Gambas:Instagram]


Baterai LFP Dibahas saat Debat Cawapres

Sebelumnya, masalah LFP dan baterai lithium memang menjadi pembahasan hangat. Hal itu bermula saat cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mempertanyakan soal kubu paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang terkesan anti-nikel. Dalam Debat Capres-Cawapres keempat, Gibran menyinggung Cak Imin soal tim suksesnya yang sering menggemborkan teknologi baterai mobil listrik LFP (Lithium Ferro-phospate). Diketahui baterai LFP itu tak lagi menggunakan nikel sebagai bahan bakunya.

Padahal menurut Gibran, Indonesia memiliki cadangan nikel besar yang bisa dimanfaatkan para pabrikan mobil listrik dunia. Gibran bahkan menyebut pabrikan mobil listrik sekelas Tesla masih menggunakan nikel. Namun baginya timses 01 justru mengucilkan keberadaan nikel tersebut.

"Ini agak aneh ya, yang sering ngomongin LFP timsesnya tapi cawapresnya nggak paham LFP itu apa. Kan aneh. Sering bicara LFP, LFP, lithium ferro-phosphate, Tesla nggak pakai nikel, ini kan kebohongan publik mohon maaf. Tesla itu pakai nikel, Pak. Dan kita sekarang, kita itu Indonesia adalah negara yang punya cadangan nikel terbesar di dunia. Ini kekuatan kita, ini bargaining kita. Jangan malah membahas LFP. Itu sama saja mempromosikan produknya China, Pak," ujar Gibran kala itu.




(dry/rgr)

Hide Ads