Pemerintah tengah gencar mendukung era elektrifikasi kendaraan bermotor. Diharapkan masyarakat dapat beralih dari kendaraan konvensional bermesin pembakaran internal/internal combustion engine (ICE) ke kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kendaraan listrik merupakan pilar penting dalam upaya melakukan transisi energi nasional. Hal ini dilakukan untuk memitigasi perubahan iklim dan memastikan ketahanan energi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Saat ini kita dengan berbagai masalah lingkungan dan pemanasan global dan polusi udara, kendaraan listrik ini sangat penting. Dan ini kita akan dorong, tadi kita baru selesai rapat untuk dikedepankan. Saya pikir ini akan menjadi sangat relevan dengan adanya pabrik BYD di Indonesia untuk mengurangi polusi dan pencapaian target Indonesia zero emission 2060 atau lebih awal dari itu," kata Luhut dalam pidato sambutannya dalam peluncuran BYD di Indonesia, Kamis (18/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut berharap seluruh masyarakat Indonesia dapat segera mengubah kebiasaan. Dia harap masyarakat beralih dari kendaraan BBM ke kendaraan listrik.
"Tentunya untuk lingkungan hidup lebih baik dan sehat untuk anak cucu kita," ujarnya.
"Sekali lagi saya garis bawahi, air polution atau udara kotor ini itu tidak mengenal pangkat jabatan, tidak mengenal posisimu, tidak mengenal sukumu, tidak mengenal agamamu. Dia ke siapa aja bisa kena. Jadi, ini yang harus jadi musuh bersama. Jadi kalau di tentara dia bilang itu seperti perang rakyat semesta. Kita melawan satu polusi udara yang kita bikin sendiri. Sekarang kita tangani supaya ini bisa jalan. Saya minta semua kerja sama," jelasnya.
Luhut menyampaikan, pemerintah berencana untuk menaikkan pajak sepeda motor berbahan bakar bensin. Hal itu dilakukan untuk mengurangi polusi udara.
"Kita tadi juga rapat berpikir sedang menyiapkan, mungkin menaikkan pajak untuk kendaraan sepeda motor non-listrik. Sehingga nanti itu bisa mensubsidi ongkos-ongkos seperti LRT ataupun nanti kereta api cepat. Sehingga dengan demikian kita coba melihat ekuilibrium dalam konteks menurunkan air polution (polusi udara)," kata Luhut.
(rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
Patwal Diminta Tak Arogan: Jangan Asal Setop Kendaraan-Makan Jalur Orang