Mengendarai kendaraan listrik kini tak perlu was-was. Sebab, stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) sudah tersebar banyak. Untuk liburan atau mudik, kendaraan listrik sudah bisa diandalkan.
Setidaknya itu yang kami alami selama perjalanan dari Bekasi sampai Yogyakarta akhir tahun kemarin. Kami menggunakan mobil listrik Toyota bZ4X dengan total perjalanan sejauh 1.317 km.
Toyota bZ4X yang kami bawa dibekali baterai berkapasitas 71,4 kWh. Berbekal baterai besar itu, kami sangat pede membawa mobil listrik ini melaju keluar kota. Perjalanan sejauh 1.300 km lebih kami tuntaskan dari kediaman di Bekasi, Jawa Barat, hingga Yogyakarta dan kembali lagi ke Bekasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama perjalanan 1.300 km ini kami melakukan pengecasan sebanyak enam kali. Pengecasan menggunakan SPKLU fast charging 60 kW dan ultra fast charging 200 kW. Untuk mengisi ke 80 persen sih sangat cepat. Tapi dari 80 sampai full yang memakan waktu lama. Maklum, arusnya dibatasi agar kesehatan baterai tetap awet.
Perjalanan kami mulai dari kediaman dengan baterai sekitar 90-an persen (Toyota bZ4X tidak menampilkan persentase baterai, melainkan sebuah bar yang menunjukkan indikator sisa baterai). Layar MID menampilkan jarak yang bisa ditempuh kira-kira 330 km.
Pemberhentian pertama adalah rest area Km 130 di Tol Cipali dengan SPKLU ultrafast charging 200 kW. Layar di SPKLU menampilkan bahwa baterai mobil yang kami bawa tersisa 62 persen sebelum dicas dengan perkiraan daya jangkau 230 km. Lalu kami cas sampai 95 persen. Pengisian daya sebanyak 22,191 kWh itu menghabiskan waktu 82 menit.
![]() |
Pengecasan kedua dilakukan di rest area KM 379A yang juga menggunakan ultrafast charging 200 kW. Sisa baterai tinggal 37 persen dan dicas sampai 89 persen. Ketika itu pengecasan dilakukan siang hari, tampaknya suhu sekitar mempengaruhi daya yang masuk ke baterai. Sehingga untuk ngecas 40,874 kWh memakan waktu 110 menit.
Dari Km 379A, perjalanan dilanjutkan nonstop sampai Yogyakarta. Kami ngecas di SPKLU fast charging 60 kW di PLN UP3 Yogyakarta. Di SPKLU PLN, sisa baterai adalah 40 persen. Lalu kami ngecas di SPKLU PLN sampai 94 persen. Listrik yang masuk ke mobil mencapai 37,2 kWh. Waktu pengecasan 104 menit.
Pengecasan berikutnya kami lakukan lagi di SPKLU fast charging 60 kW PLN UP3 Yogyakarta setelah mobil dipakai berkeliling Yogyakarta selama dua hari ke daerah Godean dan Kaliurang. Saat itu, baterai masih ada sekitar 46 persen. Biar nggak terlalu lama, mobil kami cas hanya sampai 86 persen dengan daya 27,5 kWh yang masuk. Waktu pengecasan cuma 52 menit.
Saat perjalanan pulang, dari Yogyakarta kami melakukan perjalanan menuju Semarang lewat Boyolali. Kami ngecas di PLN UID Jawa Tengah & DIY di Semarang dengan SPKLU fast charging 60 kW. Saat mampir ke Semarang, sisa baterai masih 52 persen dan dicas sampai penuh 100 persen dengan daya 31,2 kWh yang terisi. Waktu yang dibutuhkan sekitar 105 menit. Ohiya di PLN UID Jawa Tengah dan DIY di Semarang ini ada fasilitas lounge khusus pengguna mobil listrik yang mengecas. Di lounge ber-AC itu ada makanan dan minuman gratis yang bisa dinikmati sambil menunggu pengecasan. Jadi, ngecas selama 105 menit tidak terasa lama karena dimanjakan lounge yang nyaman.
![]() |
Dari Semarang, pengecasan selanjutnya kami lakukan di rest area KM 101B ruas Tol Cipali. Sisa baterai tinggal 25 persen dan kami cas sampai 93 persen dengan daya 48,49 kWh. Waktu pengisiannya 108 menit.
Dari enam kali pengecasan, bisa dikatakan charging mobil listrik membutuhkan waktu 1-2 jam. Sambil menunggu mobil dicas, kita bisa melakukan berbagai aktivitas sekalian rehat setelah perjalanan panjang. Kita bisa makan, ke toilet, beribadah, atau bahkan bisa menunggu di dalam mobil.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah