Merek otomotif ternama asal China, BYD, akan masuk Indonesia tahun depan. Sebelum resmi meluncur di Indonesia, BYD mengajak detikOto bersama sejumlah awak media untuk mengunjungi langsung pabrik pembuatan mobil listrik BYD di China.
BYD punya banyak pabrik pembuatan kendaraan baik mobil penumpang maupun kendaraan komersial. Salah satunya adalah pabrik BYD di Changzhou, China, yang memproduksi mobil untuk pasar domestik dan ekspor.
Di pabrik ini, mobil setir kanan dan setir kiri diproduksi setiap hari. Saat kami mengunjungi pabrik ini pada Senin (18/12/2023), pabrik BYD itu sedang memproduksi mobil listrik BYD Atto 3 dan BYD Seal. Sayangnya, kami tidak diperkenankan untuk mengambil gambar foto maupun video.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fasilitas pabrik BYD di Changzhou sangat lengkap. Proses produksi dari stamping atau lembaran baja menjadi berbagai komponen, pengelasan hingga menjadi sasis, sampai perakitan hingga menjadi kendaraan utuh dituntaskan di pabrik yang cukup luas ini.
Tahap pertama, kami diajak untuk melihat proses stamping atau pencetakan lembaran baja menjadi berbagai komponen seperti pintu, bumper, kap mesin, atau panel bodi mobil. Proses ini menggunakan teknologi serba otomatis. Lembaran baja yang masuk dari awal proses stamping, kemudian di-press menggunakan modul atau cetakan sesuai bentuk komponen yang dibutuhkan.
BYD mengklaim mereka menggunakan modul cetakan buatan sendiri. Modul cetakan itu bisa diganti dalam waktu singkat. Misalnya setelah mencetak kap mesin dan ingin mencetak panel bodi, maka proses penggantian modul cetakannya hanya membutuhkan waktu 3 menit. Hal ini berbeda dengan rata-rata pabrikan mobil di China yang membutuhkan waktu lebih lama.
Usai komponen dicetak menjadi bagian tertentu, ada bagian khusus yang akan menelitinya apakah ada defect. Kalau tidak ada, maka prosesnya dilanjutkan ke pengelasan atau welding.
Di pabrik BYD Changzhou, proses pengelasan menggunakan teknologi robot canggih. Komposisi proses otomatisasi di proses pengelasan ini mencapai 95 persen. Dalam satu area welding saja terdapat 447 robot. Totalnya lebih dari 1.000 robot 'bekerja' secara presisi di pabrik BYD Changzhou.
Area ini memiliki teknologi laser welding yang merupakan teknologi yang paling canggih. Dengan teknologi laser welding, tingkat kerapatan pengelasan rangka hampir tidak terlihat. Dengan kombinasi strukstur yang advance dan lengkap ini membuat Atto 3 mendapatkan penilaian uji tabrak NCAP 5 bintang.
Di area Welding ini tetap terdapat R&D untuk melakukan pengecekan random sampling atas potensi mispresisi.
Proses selanjutnya adalah assembly atau perakitan. Semua komponen kendaraan dirakit menjadi satu kesatuan utuh. Dalam proses ini, sasis yang sudah dilas dalam proses welding kemudian dibenamkan motor listrik, baterai, serta komponen-komponen lainnya seperti jok, setir, ban dan lain-lain. Di proses perakitan ini, semuanya terukur secara sistematis. Bahkan, kekuatan torsi sebuah baut saja dicatat dan disimpan dalam cloud sehingga jika di masa depan ada investigasi kecelakaan, data dapat ditelusuri berdasarkan kode produksi.
Usai dirakit menjadi satu kesatuan utuh sebuah mobil, mobil tersebut kemudian diuji coba atau dilakukan pengecekan kualitas. BYD juga punya fasilitas pengujian mobil.
Di pabrik BYD Changzhou, setiap 1 menit lahir satu mobil baru. Pabrik ini bisa menghasilkan 1.200 unit mobil per hari dengan 2 shift jam kerja. Kapasitas produksinya bisa lebih dari 300.000 unit per tahun.
"Pada dasarnya Industri otomotif terdiri dari dua bagian penting: manufacturing dan distributionship. Pada kunjungan pabrik hari pertama ini, kami bermaksud untuk menunjukkan kesiapan BYD dalam men-supply dan memenuhi kebutuhan demand di market melalui advanced and massive production facility," kata Luther Panjaitan, Head of Marketing Communication, PT BYD Motor Indonesia, di Changzhou, China, (18/12/2023).
(rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?