Peran Strategis Indonesia Jadi Pemain Utama Industri Kendaraan Listrik

Peran Strategis Indonesia Jadi Pemain Utama Industri Kendaraan Listrik

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 06 Des 2023 18:09 WIB
Ratusan mobil listrik akan wara-wiri selama gelaran KTT ASEAN ke-43 di Jakarta. PLN pun menyiapkan 74 SPKLU untuk menunjang penggunaan mobil listrik di gelaran tersebut.
Mobil listrik (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Indonesia dinilai memiliki posisi strategis sebagai pemain industri kendaraan listrik global. Sebab, Indonesia yang merupakan pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara juga diakui sebagai negara pemilik cadangan nikel terbesar di dunia.

Nikel adalah komponen penting dalam baterai kendaraan listrik lithium-ion. Salah satu material utama baterai kendaraan listrik ini banyak terkandung di Tanah Air.

"Dengan sumber daya nikel yang melimpah, Indonesia mempunyai kekuatan untuk mendorong pasokan kendaraan listrik global dan membentuk masa depan yang lebih ramah lingkungan. Namun pada saat yang sama Indonesia harus memanfaatkan peluang besar ini untuk mengalihkan industri otomotif bermesin pembakaran ke listrik sebelum industri otomotif bermesin pembakaran menjadi using," ujar Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dikutip dari situs resminya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rachmat menambahkan, seiring dengan melonjaknya permintaan global kendaraan dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mendorong adopsi kendaraan listrik di pasar domestik. Indonesia juga menarik lebih banyak investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi kendaraan listrik di dalam negeri
Indonesia menargetkan ada dua juta mobil penumpang kendaraan listrik dan 13 juta sepeda listrik yang mengaspal pada tahun 2030. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah telah meluncurkan insentif fiskal dan non-fiskal bagi konsumen dan produsen.

Salah satu bentuk insentif adalah potongan harga sebesar Rp 7 Juta bagi seluruh masyarakat Indonesia yang ingin membeli sepeda motor listrik baru yang memenuhi syarat komponen lokal minimal sebanyak 40 persen.

ADVERTISEMENT

Rachmat juga mengisyaratkan adanya insentif baru dari pemerintah untuk menarik lebih banyak produsen kendaraan listrik internasional membuka pabrik di Indonesia. Saat ini pemerintah sedang berupaya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan ramah lingkungan di Asia Tenggara, serta memasok pasar domestik dengan lebih banyak pilihan kendaraan listrik.

"Kita perlu menciptakan permintaan dan infrastruktur yang baik. Kami tahu saat ini tidak ada cukup pilihan (bagi konsumen)," kata Rachmat.




(rgr/dry)

Hide Ads