Menperin Bilang Emisi Mobil Listrik Tinggi, Begini Bantahan KPBB

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Jumat, 20 Okt 2023 20:11 WIB
Menperin bilang emisi mobil listrik lebih tinggi dari bensin. Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mempertanyakan dasar penyataan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita soal emisi mobil listrik masih lebih tinggi dibandingkan hybrid dan bensin.

KPBB melalui diskusi virtual menyampaikan data dan simulasi soal emisi yang 'disemburkan' ketiga kendaraan tersebut. Hasilnya, mobil listrik murni yang dicas menggunakan PLTU batu baru menghasilkan emisi karbon 67,8 gram/km, sementara hybrid 76,7 gram/km dan bensin 179,1 gram/km.

Emisi karbon mobil bensin yang sebesar 179,1 gram/km didapat dari pengujian kendaraan bermesin 2.000cc dengan standar Euro 6. Sementara untuk mobil listrik dengan emisi karbon 67,8 gram/km diuji menggunakan kendaraan berdaya 85 kW dan dicas menggunakan PLTU batu bara.

Mobil listrik tetap lebih rendah emisi dibandingkan mobil bensin. Foto: Ari Saputra

Direktur Eksekutif KPBB Ahmad Safrudin mengatakan, ketika mobil listrik dicas menggunakan PLTGU, emisi karbonnya menjadi hanya 35,5 gram/km. Bahkan, ketika itu dicas memakai energi terbarukan, emisinya turun jauh menjadi 9,9 gram/km.

Simulasi tersebut membuktikan, dicas menggunakan PLTU atau energi terbarukan, mobil listrik tetap lebih rendah emisi dibandingkan mobil bensin.

"Jadi jelas mobil listrik berbasis baterai punya kemampuan menekan emisi paling rendah. Sekalipun itu masih dicas menggunakan PLTU yang bersumber dari batu bara," ujar Ahmad Safrudin dalam diskusi bertajuk Sesat Pikir Menperin soal Emisi Kendaraan Listrik, dikutip Jumat (20/10).

Pengecasan mobil listrik Tesla Model 3 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

Lebih jauh, Safrudin mengingatkan seluruh pihak untuk jangan lagi membuat black campaign terkait kendaraan listrik. Sebab, itu tak sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) 55 tahun 2019.

"Mudah-mudahan semua pihak menghentikan kampanye hitam yang membangkang Perpres 55 tahun 2019 tentang kendaraan listrik dengan berbagai cara, termasuk cara-cara yang terlihat elegan dalam mengkampanyekan hybrid," kata dia.

Sebelumnya, Menperin Agus menyatakan, emisi karbon yang dihasilkan mobil listrik lebih tinggi dari hybrid dan bensin karena sumber energinya masih berasal dari fosil. Dia menjelaskan jejak karbon itu dimulai sejak produksi kendaraan terutama sewaktu proses pembuatan baterai.

"At the end of the day datanya mengatakan bahwa per unit karbon yang dihasilkan oleh EV itu lebih tinggi daripada hybrid dan lebih tinggi dari pada ICE karena sumber energinya masih dari fosil," kata Agus.



Simak Video "Video: Mobil Listrik Polytron G3 dan G3+ Resmi Diluncurkan, Begini Tampangnya"

(sfn/rgr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork