Komunitas yang berdiri di Bekasi dua tahun silam ini memiliki agenda utama, memandu mobil ambulans yang membutuhkan pengawalan agar cepat sampai rumah sakit tujuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak menerima bayaran sepeser pun, bahkan jika keluarga pasien memberi, akan kami tolak, karena tujuan kami ikhlas," terang Kabid Humas Nasional Indonesia Escorting Ambulance Sidqi Muhammad Luthfi, saat ditemui detikcom, di Bekasi.
![]() |
Ditambahkan Sidqi, 'bayaran' sebenarnya yang paling berarti bagi mereka adalah bisa dengan sukses mengantarkan pasien sampai selamat ke rumah sakit.
"Tujuan utama kami membantu pasien selamat sampai tujuan. Kami bisa melihat pasien sampai rumah sakit tujuan, ditangani dan terselamatkan itu kami sudah sangat bersyukur dan puas," lanjut
Sidqi.
Tidak hanya menawarkan jasa panduan mobil ambulans secara cuma-cuma, komunitas ini bahkan mengeluarkan biaya sendiri untuk membuat atribut dan menambah aksesori motor.
"Atribut seperti jaket, baju PDL, dan aksesori motor itu kita memang kita mengeluarkan uang dari kantong masing-masing," katanya lagi.
"Organisasi ini tidak menganggarkan biaya untuk operasional. Itu balik lagi ke pribadi masing -masing gitu. Istilahnya kami sedang mencari ladang pahala untuk di akhirat nanti. Jika memang mau bergabung kami beritahu di awal bahwa ini tidak dapat uang, bahkan kita malah harus keluar uang. Makanya kalau memang dia masih niat cari amal. Kita terima jadi anggota," pungkasnya. (lua/lth)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah