Presiden Direktur PT Piaggio Indonesia Marco Noto De Leiga bahkan menyebut komunitas Vespa di Tanah Air merupakan yang terbesar di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat banyaknya komunitas khususnya Vespa klasik, Marco mengakui saat ini tidak bisa mengakomodir kebutuhan servis dan suku cadang. Bahkan di negara asalnya pun sulit, sebab teknologi sudah banyak berubah.
Baca juga: Merawat Vespa Klasik ala Vincent Rompies |
"Lebih dari 45.000 komunitas (vespa klasik), tapi ini sangat sulit untuk kembali kepada masa itu, 30 tahun hingga 60 tahun yang lalu. Tetapi maaf, kita sudah mencoba semampunya. Teknologi sudah berubah banyak, waktu saya kecil vespa masih menggunakan karburator. Sekarang sudah tidak lagi, tapi menggunakan injeksi," ujar Marco.
Jejeran motor Vespa memang tak lagi dua tak, pembaruan isu emisi menjadi salah satunya. Marco menjelaskan Vespa tidak menghilangkan DNA Vespa lawas, namun tetap mengusung teknologi mutakhir.
"Sekarang kita membuat sepeda motor yang bernilai sejarah, namun dengan teknologi yang sudah modern. Seperti New PX 150 dua tahun yang lalu, sekarang kita masih melayani servis untuk spare part-nya," ujar Marco.
Simak Juga 'Gaung 'Ekstremis Vespa' dan Seribu Gayanya':
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah