"Konsep Mudik Sehat adalah mengedepankan perencanaan perjalanan yang baik, pengaturan istirahat yang memadai, hingga mengelola kebugaran tubuh sang pemudik secara prima. Prinsipnya, dalam perjalanan tetap sehat, sampai kampung halaman juga dalam keadaan sehat, dan kembali ke kota tempat tinggal juga dalam kondisi sehat," tutur Ketua Panitia Aksi Simpatik Sontry Napitulu dalam siaran pers, Senin (13/7/2015).
Koalisi 5 Komunitas itu terdiri atas Independent Bikers Club (IBC), Honda Vario Club (HVC) Jakarta, Mailing List Yamaha Scorpio (Milys), Kopdar Pengicau (Kopcau), dan Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara data Korlantas Polri menyebutkan, kasus kecelakaan turun 18,05% menjadi 2.878 kasus pada musim Lebaran 2014. Jumlah korban meninggal dunia turun 19,08% menjadi 619 jiwa. Mayoritas kendaraan yang terlibat kecelakaan adalah sepeda motor, yakni sekitar 71% dari total kendaraan. Angka tahun 2014 itu relatif stagnan dibandingkan periode sama tahun 2013.
Kecelakaan musim mudik Lebaran, menurut Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) Edo Rusyanto, jika dibandingkan dengan kasus kecelakaan sepanjang tahun, justru lebih rendah. Dia membandingkan, sepanjang tahun 2014, rata-rata kasus kecelakaan sedikitnya 250-an kasus per hari. Korban jiwa rata-rata 78 per hari. Sedangkan musim mudik, 191 kasus per hari dengan korban 41 jiwa per hari.
βPenurunan kasus dan fatalitas kecelakaan pada musim mudik Lebaran 2014 karena parastakeholder, termasuk masyarakat bersinergi dengan baik. Semestinya, sinergi terus dipertahankan sepanjang tahun,β tegas Edo.
Lewat sinergi yang kuat, tambahnya, target pemerintah menurunkan fatalitas kecelakaan lalu lintas sebesar 50% pada tahun 2020 bisa lebih cepat tercapai. Bahkan, target pemerintah menurunkan fatalitas kecelakaan sebesar 80% pada tahun 2035 juga bisa lebih logis.
"Para instansi pemerintah harus membuang jauh-jauh ego sektoral. Pertahankan sinergi yang dipertontonkan selama musim mudik," tutupnya.
(ady/ddn)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Mobil Rp 150 Juta Banyak Seliweran, Kata Menko Airlangga Bikin Tambah Macet
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk