Lebih dari 80 mobil modifikasi yang terdaftar, terpilih dua nama untuk menjadi King Tuner dan King Player.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
King Tunners Nissan Silvia S15 berkonsep racing merupakan milik pria asal Samarinda, Rahman. Untuk diketahui di tahun sebelumnya mobil ini juga menyabet gelar yang sama. Mobil tersebut memang sedari awal telah menjadi icon publik khususnya bagi para pengunjung Balikpapan Ocean Square.
![]() |
"Saya ingin punya mobil yang diajak ngedrift dan juga bisa untuk harian maka jadilah mobil ini," ujar Rahman yang memiliki hobi 'ngepot' ini kepada detikcom di Balikpapan, Kalimantan Barat, Sabtu (8/04/2019).
Dijuluki sebagai Mona seperti dalam film The Fast and the Furious: Tokyo Drift, Rahman menyebut cukup menghabiskan banyak biaya untuk bisa nyetel untuk mewujudkan mobil andalannya ini. Bahkan untuk mendapatkan suku cadang, ia tidak sembarang beli tapi memesan langsung dari Jepang.
![]() |
"Kerangka, chasis dan bentuk mesin masih ori, tapi dalemannya sudah diganti semua," ujar Rahman yang memiliki usaha bisnis limbah ini
Tidak main-main memang selain menggunakan body kit bertemakan Rocket Bunny untuk menunjang penampilan, Rahman juga mengoprek bagian mesin untuk menunjang performa, seperti Turbo Kit merk HKS GT II 7460 salah satunya.
Sementara untuk gelar King Player jatuh kepada Toyota Agya tahun 2012 besutan bengkel Startech milik Tanting, yap bentuknya pun tidak lagi terlihat LCGC. Siapapun yang melihatnya pasti bakal tak percaya.
"Mobil ini milik konsumen yang dipercayakan penuh kepada bengkel kami untuk turun di kelas ekstrem khusus di IAM Balikpapan ini," ujar Tanting kepada detikcom, Minggu (7/04/2019) malam.
Lebih lanjut Tanting mengatakan bahwa untuk masuk ke kelas ekstrem memang bentuk dasar mobil bawaan pabrik tidak lagi akan terlihat.
"Kita mainnya di kaki-kaki menggunakan air suspension, pintunya kita ubah menjadi dua pintu gullwing jadi pilar dimundurkan pintu depan dipanjangin, tak lupa menggunakan motorized," ucap Tanting sedikit menjelaskan.
Dari sisi biaya, Tanting menghitung secara kisaran menghabiskan uang yang dapat membeli dua unit LCGC sekaligus. "Kurang lebih Rp 300 Jutaan, tapi kan secara bertahap pengerjaannya," ungkap Tanting.
Perihal kaki-kaki tak jadi masalah, bahkan dari Samarinda ke tempat IAM MBTech di Balikpapan Ocean Square dikendarai tanpa perlu diangkut menggunakan towing. Sebab dari sektor kaki-kaki, mobil ini sudah menggunakan air suspension empat titik, spicer 2 cm, adaptor 5 cm dan velg berukuran 17 inci sehingga mobil masih bisa digunakan sehari-hari.
![]() |
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?