Para pecinta Toyota Sienta sendiri yang tergabung dalam Toyota Sienta Community Indonesia (TOSCA) mengakui hal tersebut. Menurut mereka itu hanya transisi bagi orang yang terbiasa menggunakan transmisi otomatis konvensional dan beralih ke CVT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengakalinya, bagi pemilik Sienta yang ingin mendapatkan performa tarikan bawah yang lebih terasa sistem pendingin bisa diganti. Nanang merekomendasikan penggunaan Cold Air Intake (CAI) keluhan tarikan bawah bisa terisi lebih baik.
"Saat ini kita pakai CAI (Cold Air Intake) itu untuk meredam tarikan bawah yang lemah jadi agak padat," ungkap nanang.
Penggunaan CAI sebenarnya memiliki efek pada konsumsi bahan bakar, yang mana direkomendasikan untuk mereka yang benar-benar tidak mempertimbangkan hal tersebut untuk mencapai performa putaran bawah yang memuaskan. "Cuma efeknya satu, CVT kan dibuat untuk hemat bbm, Cuma kalau pakai cai agak naik sedikit. Tapi itu memang sudah resiko kalau mau cepet konsumsi bahan bakar menjadi tumbalnya," jelas Nanang.
All New Sienta Foto: Dadan Kuswaraharja |
Terlepas dari putaran bawah yang lemah, Nanang sendiri cukup puas dengan performa mesin CVT standar Sienta pada putaran atas. Baginya kelebihan tersebut menutupi kelamahan lainnya pada mobil tersebut.
"Kalau CVT memang di tarikan bawah soft tapi di putaran atas luar biasa, itu yang menurut saya tertutupi lah dengan kenyamanan saya di putaran atasnya," tutup Nanang. (rip/lth)












































All New Sienta Foto: Dadan Kuswaraharja
Komentar Terbanyak
Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta