Sejak beberapa tahun terakhir, pasar kendaraan listrik di Indonesia mulai tumbuh pesat. Namun, jika dibandingkan raksasa dunia seperti Amerika Serikat (AS) dan China, ternyata belum ada apa-apanya.
Direktur Utama (Dirut) Indonesia Battery Corporation (IBC), Toto Nugraha secara tak langsung menegaskan, pasar kendaraan listrik di Tanah Air hanya 'seujung kuku' Amerika Serikat dan China. Sebab, secara angka, sangat tak sebanding.
"Kita harus menyadari soal bagaimana pertumbuhan kendaraan listrik di dunia. Sekarang, Tiongkok (penjualan kendaraan listrik setahun) sudah 6 juta unit, Amerika Serikat 3 juta. Sementara Indonesia masih belasan ribu unit," ujar Toto di Indonesia Sustainibility Forum (ISF), Jakarta, Kamis (7/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut Toto, dengan sumber daya nikel yang berlimpah, pasar kendaraan listrik di Indonesia harusnya bisa lebih besar. Bahkan, kata dia, Indonesia bisa seperti Arab Saudi yang kaya raya berkat hasil buminya.
"Kita negara yang kaya nikel, jadi memungkinkan untuk itu. Kita tak hanya menyediakan baterai, tapi juga rantai global. Indonesia bisa kaya sebagaimana Arab Saudi kaya berkat minyak," ungkapnya.
![]() |
Lebih jauh, Toto mengingatkan, pengelolaan nikel harus dilakukan dengan cara-cara yang baik dan menjunjung tinggi nilai-nilai keberlanjutan. Ketika kebutuhan nikel makin besar, maka dibutuhkan pengawasan yang lebih ketat.
"Ketika mengelola nikel, semuanya harus dilakukan dengan cara-cara yang baik. Semuanya harus mengikuti standar, kemudian soal limbah (baterai) juga. Jadi ketika semua standarnya dijalankan dengan benar, maka (mobil listrik) bisa sepenuhnya hijau," tuturnya.
Diketahui, untuk meningkatkan penjualan kendaraan listrik di Indonesia, pemerintah pusat telah melakukan berbagai cara, termasuk pemberian insentif. Mobil listrik dengan kandungan lokal minimal 40 persen mendapat diskon pajak 10 persen, sementara motor listrik disubsidi Rp 7 juta.
(sfn/dry)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP