Mobil Listrik 'Tak Ramah Lingkungan' Gegara Sumber PLTU Batubara, Bagaimana, Nih?

Mobil Listrik 'Tak Ramah Lingkungan' Gegara Sumber PLTU Batubara, Bagaimana, Nih?

Luthfi Anshori - detikOto
Senin, 21 Agu 2023 08:06 WIB
Test drive mobil listrik di arena GIIAS 2023
Ilustrasi mobil listrik. Foto: Dok. MG Motor Indonesia
Jakarta -

Mobil listrik adalah kendaraan ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan emisi atau gas buang sama sekali. Tapi ada juga lho yang mengatakan mobil listrik belum ramah lingkungan karena menggunakan listrik hasil dari PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Batubara yang sangat berpolusi.

Menjawab tuduhan itu, Direktur Eksekutif Sekretariat Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) Anugraha Dezmercoledi mengatakan, semuanya membutuhkan proses. Tentu suatu saat nanti, diharapkan mobil listrik bisa menggunakan listrik dari pembangkit-pembangkit listrik yang ramah lingkungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diskusi MG Motor Indonesia dengan AEML di GIIAS 2023Direktur Eksekutif Sekretariat Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) Anugraha Dezmercoledi (kanan) Foto: Dok. MG Motor Indonesia

"Jadi kita kalau mau berproses itu memang nggak bisa sekaligus ya. Harus dilakukan secara bertahap. Tentu kita berharap dari sisi hulunya, itu bisa bertransisi ke energi yang lebih hijau. Dengan demikian carbon footprint di BEV (mobil listrik baterai) akan semakin rendah," kata Anugraha di arena GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) 2023, di ICE-BSD City, Tangerang (18/8/2023).

Anugraha menegaskan bahwa itu bukan pekerjaan yang singkat dan harus melalui proses panjang. "Saya juga mendengar PLN (Perusahaan Listrik Negara) akan menghentikan izin-izin baru untuk pembangunan PLTU. Itu langkah yang baik menurut saya," sambung pria yang akrab disapa Nugi.

ADVERTISEMENT

Lanjut dia menambahkan, mobil listrik tetap ramah lingkungan sekalipun masih menggunakan listrik dari sumber pembangkit yang tidak ramah lingkungan. Jika dibandingkan dengan mobil konvensional, emisi CO2 yang 'dihasilkan' mobil listrik gegara pakai listrik dari PLTU masih jauh lebih rendah.

"Sudah pasti (ramah lingkungan). Kalau nggak salah, 1 liter BBM (Bahan Bakar Minyak) itu memproduksi 2,4 kg CO2 ekuivalen. 1 liter BBM itu kurang lebih setara dengan 1,2 kWh, yang mana sekarang kalau dipakai di EV (kendaraan listrik) dengan listrik katakanlah sebagian masih besar dari PLTU, itu bisa memproduksi sekitar 1,2 kWh, masih beda sekitar 1,2 kg CO2 ekuivalen. Ini bukan dari sisi EV-nya yang sudah pasti nol emisi, tapi dari carbon footprint-nya," sambung Nugi.

"Ini yang coba terus kita edukasi, baik di AEML sendiri, maupun juga ke eksternal, supaya juga dari sisi energi atau sisi hulunya sudah mulai bisa bertransisi. Dan ini semakin ke depan akan semakin baik," jelasnya.




(lua/dry)

Hide Ads