Keren! Truk Buatan Purwakarta Ukir Sejarah Produksi Tembus 500 Ribu Unit

Keren! Truk Buatan Purwakarta Ukir Sejarah Produksi Tembus 500 Ribu Unit

Ridwan Arifin - detikOto
Sabtu, 07 Mar 2020 08:59 WIB
Truk Hino
Foto: Faidah Umu Safuroh

Dengan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi darat, maka proses komersialisasi dan industrialisasi kendaraan bermotor Hino dimulai pada awal dekade 1970an dengan ditandai dimulainya proses perakitan secara sederhana di Indonesia.

Selanjutnya pada 1982 didirikan PT. Hino Indonesia Manufacturing (HIM) yang merupakan perusahaan patungan antara prinsipal Hino Motors Ltd., Japan dengan Grup Salim, berlokasi di Tambun - Jawa Barat. Pada saat itu, HIM memproduksi komponen-komponen utama kendaraan bermotor untuk memenuhi kewajiban pendalaman manufaktur yang ditetapkan oleh Pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada pertengahan dekade 1980-an, Hino meluncurkan truk Ranger FF Series dan Bis AK Series, dilanjutkan dengan peluncuran truk FL dan FM pada awal tahun 1990an, yang merupakan cikal bakal sejarah suksesnya Hino di Indonesia. Guna mendukung kebijakan Pemerintah dalam hal keselamatan berkendara, maka diluncurkan Mobil Penarik atau Tractor Head SG221MA pada tahun 1995.

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan kendaraan komersial di Indonesia, pada April 1997 Hino mendirikan pabrik di Kawasan Industri Kota Bukit Indah-Kabupaten Purwakarta Jawa Barat.

ADVERTISEMENT
Ilustrasi logo HinoIlustrasi logo Hino Foto: dok detikOto

Setelah mengalami penundaan pembangunan pabrik dikarenakan krisis moneter yang melanda Indonesia, maka pada tahun 2003 menjadi awal bangkitnya Hino di Indonesia, diawali dengan restrukturisasi HIM menjadi HMMI dan HMSI. Peresmian pabrik baru HMMI dilakukan oleh Menteri Perindustrian pada tanggal 8 September 2003 dan pada saat yang bersamaan diluncurkannya generasi baru Hino Truk Ranger-FG, FL dan FM Series.

Seiring semakin meningkatnya permintaan pasar terhadap kendaraan Hino, baik pasar domestik maupun ekspor, maka kapasitas terpasang produksi juga ditingkatkan melalui penambahan investasi dan modal kerja. Salah satu realisasinya melalui penambahan lini produksi yang semula hanya terdiri 1 (satu) lini produksi menjadi 2 (dua) lini produksi pada tahun 2009.

Peresmian perluasan pabrik HMMI tersebut dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada tanggal 17 Desember 2009. Pada tahun 2012 merupakan era baru bagi HMMI dengan dimulainya proses permesinan (machining) untuk komponen engine yang meliputi: cylinder block, cylinder head, camshaft, crankshaft, dan connecting rod.

Komponen utama lainnya seperti: transmisi, propeller shaft dan rear axle juga diproduksi di HMMI, selain komponen komponen lainnya yang terus ditingkatkan dibuat di dalam negeri melalui pemasok (supplier).

Dampak dari meningkatnya proses manufaktur di dalam negeri tersebut, maka tingkat kandungan komponen dalam negeri pun meningkat dengan drastis. Pada saat ini tingkat kandungan dalam negeri kendaraan bermotor Hino berada pada kisaran 50% sampai dengan 70%.


(riar/lth)

Hide Ads