Soal Ekspor Mobil Rakitan RI, Ini Kata Menkeu Sri Mulyani

Soal Ekspor Mobil Rakitan RI, Ini Kata Menkeu Sri Mulyani

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 25 Jul 2019 17:45 WIB
Ilustrasi ekspor Foto: Pradita Utama
Tangerang - Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani berharap industri otomotif di Indonesia bisa mengekspor kendaraan lebih banyak di tahun depan. Hal ini sesuai dengan keinginan pemerintah yang ingin membuat Indonesia jadi hub production. Jadi tidak hanya kuat di pasar domestik, tapi juga bisa menjadi hub untuk region maupun secara global.

"Kementerian Industri sudah menargetkan produksi mobil untuk diekspor sebanyak 250 ribu unit di tahun 2020. Menurut saya itu targetnya terlalu kecil," kata Sri, saat menjadi salah satu pembicara di seminar internasional GIIAS 2019 bertajuk 'Indonesia Automotive Industry Readiness Towards Industry 4.0', di ICE, BSD, Tangerang.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika ditanya berapa angka yang pantas untuk target ekspor mobil rakitan dalam negeri, Sri menjawab angka dua kali lipat. "Kalau Menteri Keuangan maunya double targetnya, kalau 250 ribu itu terlalu kecil, saya maunya 500 ribu unit tahun depan mestinya," terang Sri.

Untuk menjawab tantangan tersebut, kata Sri, Pemerintah RI berkeinginan untuk membangun industri otomotif yang sesuai dengan selera pasar global, dan di sisi lain juga bisa kompetitif di dalam negeri.

Ilustrasi ekspor mobilIlustrasi ekspor mobil Foto: Pradita Utama


"Maka ada berbagai variabel yang kita juga formulasikan. Pertama mengenai emisi, pasti akan semakin ketat. Ini aba-aba, berarti produksi mobil yang CO2-nya masih tinggi harus mulai takes out, dan mulai masuklah yang more cleaner car di Indonesia," terang Sri.



"Oleh karena itu ini jadi suatu momentum untuk membangun kendaraan listrik, baik itu hybrid, plug in, battery electric ataupun fuel cell," lanjutnya.

Pemerintah sendiri dikatakan Sri sedang bersiap meneken dua peraturan penting terkait kebijakan industri otomotif. Pertama adalah RPP PPnBM dan Perpres Mobil Listrik.

"Minggu ini bapak Presiden akan menandatangani dan akan meluncurkan dua policy industri otomotif yang sangat penting," pungkasnya.


(lua/lth)

Hide Ads