Chief Operating Officer PT MRI Davy J Tuilan, mengatakan Renault akan fokus membangun bisnisnya di kawasan Asia Pasifik, khususnya Indonesia.
"Renault di Eropa itu sudah mentok ya, karena di sana pasarnya sudah mature. Jadi kalau mau nambah volume ya, Asia Pasifik. Produk mobilnya dan harganya, harus sesuai," kata Davy, di arena GIIAS 2019, ICE, BSD, Tangerang.
MRI sendiri berencana membangun fasilitas perakitan CKD (Completely Knocked Down) di Indonesia. Dan Renault Triber, disebut-sebut menjadi mobil pertama yang akan diproduksi oleh pabrik Renault di Indonesia.
![]() |
"CKD menjadi satu-satunya pilihan jika ingin brand Eropa bisa berkembang di Indonesia. Sebab kalau impor terus, pasti dibatasi kuota," terang Davy.
Soal investasi, Davy mengatakan pihak Renault sudah menjalin komunikasi dengan Kementerian Perindustrian. "Investasi (memang) belum ada diskusi detail, mudah -mudahan di akhir tahun ini bisa ketemu lagi (dengan Kemenperin)," katanya.
Saat ini MRI tengah disibukkan dengan aktivitas membangun jaringan purna jual di Indonesia. Perusahaan yang berada di bawah Grup Nusantara ini, menargetkan pembangunan 20 outlet eksklusif dan satu outlet satelit di Indonesia.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah