Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, Tesla belum mengurungkan niatnya investasi di Indonesia. Namun, kata dia, investasi mereka bukan di sektor manufaktur atau pembangunan pabrik, melainkan bahan baku baterai.
Kepastian tersebut disampaikan Menko Luhut saat hadir sebagai pembicara utama di Seminar Nasional IKAXA 2023 yang berlangsung di Senayan, Jakarta Pusat.
"Sekarang Ford sudah ada di kita, Tesla juga mau masuk (ke Indonesia) tapi bukan (pabrik) mobil, melainkan bangun prekursor untuk bahan baterai lithium," ujar Luhut Binsar Pandjaitan, dikutip Kamis (14/9).
Luhut menjelaskan, perusahaan mobil listrik di Amerika Serikat termasuk Tesla hendak meningkatkan jumlah produksinya sebesar 11 kali lipat. Namun, kata dia, target itu terhambat keterbatasan bahan baku baterai. Itulah mengapa, mereka akhirnya membidik Indonesia sebagai target investasi.
"Mereka (perusahaan mobil listrik AS) akan butuh nikel banyak dan tidak cukup untuk menaikkan 11 kali produksi mobil listrik. Jadi mereka butuh kita," ungkapnya
Meski demikian, Luhut menegaskan, pemerintah hingga saat ini belum punya perjanjian perdagangan bebas terbatas atau limited free trade agreement (FTA) dengan Amerika Serikat.
Adapun, limited FTA itu menjadi salah satu syarat bagi negara-negara lain untuk dapat mengakses insentif EBT dan rantai pasok kendaraan listrik yang diatur dalam kebijakan Inflation Reduction Act (IRA).
Diketahui, pemerintah sejak 2020 lalu telah merayu Tesla untuk berinvestasi di Indonesia. Hal tersebut lantaran Indonesia tengah menggencarkan program hilirisasi nikel dan membangun ekosistem baterai kendaraan listrik terintegrasi dari hulu ke hilir.
Pada Juni 2022 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampai turun gunung untuk bertemu dan mengadakan diskusi dengan CEO Tesla, Elon Musk. Pemimpin negara tersebut merayu Musk agar segera menanamkan dana di Indonesia.
Luhut juga secara berkelanjutan terus menjalin komunikasi dengan Musk dan perwakilan Tesla. Dia ingin memastikan, raksasa mobil listrik tersebut masih memprioritaskan Indonesia.
Simak Video "Video Luhut: Saya Saksi Hidup, Jokowi Tak Langgar Konstitusi Selama Jabat Presiden"
(sfn/dry)