Nggak Ada Kapoknya! Kenapa Aksi Arogan Pengemudi Fortuner-Pajero Terus Berulang?

Nggak Ada Kapoknya! Kenapa Aksi Arogan Pengemudi Fortuner-Pajero Terus Berulang?

Dina Rayanti - detikOto
Kamis, 25 Apr 2024 12:09 WIB
Pajero arogan seruduk Avanza
Sopir Pajero bertindak arogan di gerbang tol Binjai merupakan oknum polisi. Foto: Screenshot X bacottetangga_
Jakarta -

Pengemudi arogan yang kebetulan mengendarai SUV bongsor Pajero Sport berulah lagi. Kenapa ya pengemudi seperti ini nggak kapok-kapok?

Pengemudi bersikap arogan kembali berulah. Lagi-lagi pengemudi itu mengendarai SUV bongsor sekelas Pajero Sport. Pengemudi Pajero itu dua kali menabrak mobil Avanza yang dianggap menghalanginya. Pertama Avanza ditabrak saat sedang isi saldo e-Toll di gerbang tol. Kedua, Avanza ditabrak di pintu keluar tol saat keduanya terlibat cekcok.

Saat peristiwa, pengemudi Pajero Sport yang diketahui oknum Polda Sumut berinisial AKP HS personel Satbrimob itu, juga disebut menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan senjata api.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arogansi seperti yang ditunjukkan AKP HS itu jelas bukan kejadian pertama melibatkan pengemudi mobil dengan dimensi besar. Sudah ada beberapa kejadian serupa. Adapun perilaku itu disebut juga road rage. Road rage adalah perilaku agresif atau arogan yang ditunjukkan oleh pengendara kepada pengguna jalan lainnya.

Perilaku ini termasuk penghinaan kasar dan verbal, berteriak, ancaman fisik atau perilaku mengemudi berbahaya yang ditargetkan kepada pengemudi lain, pejalan kaki atau pengguna jalan lainnya dalam upaya untuk mengintimidasi atau melepaskan kekesalan atau ketidaksukaannya.

ADVERTISEMENT

Aksi ini akan terus berulang Instruktur & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu memandang hal tersebut bakal berulang karena kebanyakan tidak ditindak dengan serius.

"Kasus-kasus seperti ini banyak mengakibatkan tindak anarkis atau fisik, perusakan namun berakhir dengan tidak berlanjutnya menjadi kasus hukum = Damai dengan pertimbangan restorative justice," ungkap Jusri belum lama ini.

Jusri menjelaskan pengemudi yang berperilaku agresif ini dipicu oleh berbagai faktor. Bekerja di instansi tertentu termasuk salah satunya. Belum lagi pengemudi itu membawa senjata yang membuatnya makin agresif. Tak cuma itu, kendaraan yang berukuran besar juga mempengaruhi psikologis pengemudi untuk bertindak agresif.

Jusri menambahkan, pengemudi arogan itu biasanya memiliki kesadaran aturan hukum dan tertib berlalu lintas di jalan yang lemah. Empatinya juga minim. Penegakkan hukum juga dinilai kurang tegas. Dengan begitu pengendara akan terpikir bahwa bila melakukan arogansi di jalan ya tidak akan ada masalah berarti.

Untuk diketahui saat ini, kasus pengemudi Pajero Sport dan Avanza di Tol Binjai itu tengah ditangani Bidpropam Polda Sumut. Kedua belah pihak juga telah melakukan mediasi meski belum diketahui hasilnya.

"Saat ini sudah ditangani Bidpropam Polda Sumut dan telah dilakukan mediasi antara kedua belah pihak," ungkap Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP Sonny W Siregar.

Sonny juga menyebut insiden ini merupakan kesalahpahaman karena sebelumnya pengemudi Avanza menyebut ini kasus tabrak lari.

"Peristiwa tersebut bukanlah tabrak lari, namun kesalahpahaman kedua pengendara. Di mana pengendara Avanza tidak mempersiapkan saldo e-toll dengan baik, sehingga mengakibatkan kemacetan kendaraan-kendaraan lain di belakangnya dan pengendara Pajero tidak sabar mengantre," tutur Sonny.




(dry/din)

Hide Ads