Sudah berulang kali pengemudi SUV bongsor sekelas Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner berperilaku arogan. Apa penyebabnya?
Untuk kesekian kalinya, pengemudi SUV bongsor kedapatan berperilaku arogan. Sebelumnya sempat viral di media sosial saat pengemudi Fortuner menabrak mobil lain dan mengaku adik jenderal. Kala itu pengemudi Fortuner itu menggunakan pelat dinas TNI. Saat ditelusuri, pelat TNI itu terdaftar atas nama Asep Adang Supriyadi yang merupakan Guru Besar di Universitas Pertahanan. Diselidiki lebih lanjut terungkap bahwa pengemudi Fortuner bernama Pierre WG Abraham itu memalsukan pelat dinas TNI untuk menghindari ganjil genap.
Pelat TNI dengan nomor registrasi 84337-00 itu enam tahun lalu memang digunakan kakak pengemudi Fortuner. Namun pelat tersebut sudah kedaluwarsa dan tak lagi digunakan kakak Pierre. Pierre pun bukan seorang anggota TNI melainkan karyawan swasta. Akibat aksinya itu Pierre kini ditahan karena aksinya memalsukan pelat nomor.
Baru selesai kasus Fortuner mengaku adik jenderal, kini muncul lagi pengemudi Pajero Sport bersikap arogan. Sebagaimana dalam video yang beredar di media sosial, pengemudi Pajero itu dinarasikan melakukan aksi tabrak lari di gerbang Tol Binjai.
Pengemudi Pajero arogan itu belakangan diketahui merupakan oknum Polda Sumut Sumut berinisial AKP HS, personel Sat Brimob. Adapun kejadian itu bermula saat mobil Avanza itu dikendarai oleh SS bersama istri dan anaknya. Ketika akan keluar tol ,ternyata saldo e-toll mereka kurang. Alhasil, mobil itu tertahan di portal tol dan istri korban pergi mengisi saldo. Pada saat istri korban mengisi saldo, datang mobil AKP HS yang juga ingin keluar dari tol tersebut. Tapi disebut AKP HS itu itu tak sabar hingga menyeruduk Avanza yang dikemudikan SS.
"Pada saat bersamaan, ada mobil Pajero hitam yang dikendarai saudara HS mungkin tidak sabar. Menurut pengakuan pelapor SS, saudara HS menabrak mobil bagian belakang saudara SS," jelas Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP Sonny W Siregar dikutip detikSumut.
Setelah itu, SS pun keluar dari dalam mobilnya menemui HS. Sempat terjadi cekcok antara keduanya. Belakangan, HS meminta SS untuk menunggunya di pintu keluar tol. Saat berhenti itu bukannya meminta maaf, pengemudi Pajero malah menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA) polisi dan senjata api.
"Kemudian terjadi percekcokan mulut. Setelah itu saudara HS di dalam video menabrakkan mobil saudara SS bagian depannya Avanza dengan cara mundur. Kemudian, HS langsung meninggalkan lokasi," sambungnya.
Kini diungkap Sonny, insiden tersebut tengah dalam proses mediasi. Dari dua insiden itu, seolah makin menguatkan pengemudi SUV bongsor sekelas Fortuner dan Pajero Sport berperilaku arogan.
Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana pernah mengungkap, besarnya dimensi kendaraan memang berpengaruh terhadap psikologis pengendara. Tidak heran kalau banyak pengemudi mobil Fortuner maupun Pajero kerap bersikap arogan.
"Secara psikologis memang kendaraan yang besar dengan manuver yang agresif pasti membuat pengendara lain takut kok. Apalagi ditambah dengan senjata-senjata yang digunakan untuk nakut-nakutin," terang Sony belum lama ini.
Meski begitu, tidak selalu pengemudi Fortuner ataupun Pajero kerap bertingkah arogan. Masih ada pengemudi yang menaati aturan lalu lintas dan tak bersikap arogan untuk menunjukkan kekuatannya.
Adapun menurut Sony, bila menghadapi pengendara arogan tidak perlu diladeni. Ada baiknya untuk mengalah. Selalu mengalah, sopan, dan berbagi kata Sony merupakan kunci keselamatan dalam berkendara.
Simak Video "Viral Anggota Komunitas Avanza Arogan, Mau Pukul Pengemudi Fortuner"
(dry/din)