Sopir bus cekcok dengan pemobil di Tol Cigombong-Tol Bocimi viral di media sosial. Saat cekcok, sopir truk sempat menyebut 'bapak gue tentara'. Ini pelajaran dari insiden itu.
Viral di media sosial video yang menunjukkan cekcok antara dua pria di tol. Dalam video itu, tampak pria yang disebut sopir bus dan pengemudi kendaraan pribadi adu mulut di Tol Cigombong-Tol Bocimi. Cekcok antara keduanya pun terus berlanjut hingga keduanya turun dari kendaraan masing-masing. Saat cekcok sopir bus sempat menyebut 'bapak gue tentara' ke pengemudi mobil pribadi. Usut punya usut, cekcok itu dipicu oleh aksi saling serobot setelah gerbang tol Cigombong.
"Dua-duanya nggak ada yang mau ngalah, dari pihak yang viralin malah omongannya nggak pantas. Akhirnya pengemudi busnya kepancing omongannya," kata KaInduk PJR Tol BORR-Bocimi AKP Akhmad Jajuli dikutip detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jajuli mengatakan cekcok antara sopir bus dan pemobil berhasil dilerai pemobil dan masyarakat yang ada di lokasi. Saat kejadian, lalu lintas selepas exit tol Cigombong arah jalur arteri Jl Raya Bogor-Sukabumi mengalami kemacetan.
"Orang (petugas) gerbang tol juga nggak ada yang tahu kejadiannya dan nggak ada laporan. Itu tadi di cek di CCTV, (kedua sopir) lanjut jalan masing-masing," kata Jajuli dihubungi.
Pentingnya Jaga Emosi di Jalan
Adapun dari insiden itu, sopir bus Maya Gapura Intan (MGI) diberikan sanksi. Kepala Depo Pool Bus MGI Pelabuhanratu, Sukabumi Gilang Sahrur Ramadhan menjelaskan sanksi itu diberikan agar peristiwa serupa tak terulang. Hal itu juga diharap bisa menjadi pembelajaran bagi sopir saat berkendara di jalan. Saat ini, sopir bus yang viral itu untuk sementara dinonaktifkan.
"Terlepas dari salah atau benar karyawan saya, bus MGI, saya perwakilan perusahaan meminta maaf soal kejadian kemarin di exit tol Bocimi. Intinya saya dari managemen pool Pelabuhanratu meminta maaf atas kejadian tersebut," kata Gilang.
Gilang mengatakan, peristiwa terjadi ketika bus dalam perjalanan dengan rute Bogor-Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Saat itu bus baru keluar tol melalui exit Cigombong.
"Itu awalnya memang keluar gerbang tol, bis kita itu (MGI) kan posisi di depan, ini keterangan dari awak bus, kemudian bus ke kiri jalan. Awalnya si sopir minta jalan lah, maksudnya biar ngalah (mobil) yang belakang, bis mau masuk ke kanan jalan," kata Gilang.
"Mungkin ada kesalahpahaman, dari kedua belah pihak tersebut emosi kemudian terjadi cekcok itu, mungkin ya. Jadi ini kesalahpahaman, jadi dua- duanya tersebut emosi lah, tidak terkontrol," imbuhnya.
Dari insiden tersebut bisa dipetik pelajaran untuk pengemudi senantiasa menjaga emosi di jalan. Ketidakmampuan menjaga emosi di jalan bisa memicu pengemudi melakukan aksi road rage. Bila bertemu dengan pengemudi yang dirasa arogan dan bakal memicu keributan, Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, menyarankan agar mengalah. Mengalah tak berarti kalah namun menjadi salah satu kunci menjaga keselamatan di jalan.
"Selalu mengalah, sopan, dan berbagi adalah satu kunci keselamatan berkendara," terang Sony belum lama ini.
Bila memilih untuk meladeni, Sony bilang tak ada bedanya dengan pengemudi yang memiliki mental arogan.
(dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah