Mandala Shoji Nyetir Pas Ngantuk, Toyota Vellfire-nya Ringsek Usai Nabrak Truk

Mandala Shoji Nyetir Pas Ngantuk, Toyota Vellfire-nya Ringsek Usai Nabrak Truk

Ridwan Arifin - detikOto
Sabtu, 06 Apr 2024 03:30 WIB
Mandala Shoji dan istri saat ditemui di studio Trans TV.
Mandala Shoji dan istri Foto: Palevi S/detikFoto
Jakarta -

Nyetir dalam kondisi mengantuk bisa bikin celaka. Peristiwa itu dialami pesinetron Mandala Shoji di Tol Cibubur, Jakarta, Rabu (3/4/2024).

Dalam video yang dibagikan akun instagram pribadinya @mandalabadishoji terlihat mobil mengalami kerusakan pada area samping kanan. Body samping kanan Toyota Vellfire putih keluaran tahun 2011 itu terlihat ringsek.

Diberitakan detikHot sebelumnya, Mandala Shoji mengemudikan Vellfire itu sendirian lantaran sopirnya sudah mudik ke kempung halaman. Dia mengaku tubuhnya tidak fit ketika sedang menyetir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Agak sedikit ngantuk juga mungkin ya. Aku bilang pegal banget ya pas ngomong gitu tiba-tiba ada mobil di depan box gede ngerem mendadak, syok banget langsung banting ke kanan, kalau sepersekian detik aku diem sudah itu box bisa masuk ke kaca kena semua hancur lah, kita syok banget," kata Mandala Shoji di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (3/4/2024) malam.

Peristiwa itu tidak menimbulkan korban. Mandala Shoji bersyukur keluarganya masih dalam kondisi baik.

ADVERTISEMENT

"Aku nggak peduliin mobil, langsung lihat anak istri aku. Anak aku nangis syok banget, bunda juga kaget baru bangun tidur, tapi aku lihat dia baik-baik saja," ceritanya.

"Aku syok keluar dari mobil. Lihat anak istri nggak apa-apa dan pas lihat mobil sudah hancur. Semua alhamdulillah nggak apa-apa," ucap Mandala Shoji.

[Gambas:Instagram]



Bahaya nyetir saat ngantuk

Praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan sejatinya mengemudi merupakan salah satu pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Tentunya bila pengendara mengantuk maka sangat berpengaruh pada tingkat konsentrasinya.

"Ini berhubungan dengan fungsi otak. Saat ngantuk si otak lagi rest, sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya. Nah ini proses berpikirnya hilang," terang Sony belum lama ini.

Sony menambahkan, rasa kantuk memang menjadi pemicu kecelakaan. Bahkan saat kendaraan tak dikemudikan dalam kecepatan tinggi namun pengemudi mengantuk maka celaka menghantui.

dalam Pusat Kesehatan dan Pencegahan (Centers for Desease Control And Prevention) AS, rasa mengantuk biasanya terjadi saat pengendara tidak cukup tidur. Rasa kantuk bisa juga terjadi karena gangguan tidur yang tidak diobati atau kelelahan saat menjalani aktivitas. Kemudian bisa juga dipengaruhi oleh obat-obatan yang dijual bebas di pasaran.

Imbas rasa kantuk memengaruhi kemampuan dalam berkendara dengan aman, beberapa hal di antaranya:

  1. Menjadi kurang awas terhadap jalan
  2. Memperlambat waktu reaksi kapan waktu untuk mengerem atau memutar kemudi
  3. Berdampak buruk dalam hal membuat keputusan

Tidak ada satu zat pun di dunia yang dapat menggantikan efek restorasi tidur. Rasa kantuk lumrah dialami oleh manusia. Saat rasa kantuk sudah muncul, ada baiknya untuk beristirahat dan tidak melakukan kegiatan lainnya seperti menyetir. Sebab menyetir membutuhkan fokus yang tinggi.

Sony menghimbau agar para pengendara untuk tidak memaksakan diri kala mengemudi dan diharuskan beristirahat setelah berkendara selama 3 jam. Hal ini diperlukan agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan ketika berkendara.

"Jangan pernah maksain nyetir lebih dari 3 jam dan pastikan istirahatnya optimal. Jangan hanya bergantung sama rest area saja," terang Sony.




(riar/din)

Hide Ads