Korban bengkel ketok harga di Sentul, Jawa Barat, Echa Utha Al-buchori hari ini akan memenuhi panggilan Polres Bogor untuk dimintai keterangan. Dia berharap, korban-korban lainnya bersedia muncul dan melaporkan bengkel tersebut ke pihak kepolisian.
Sebelumnya, kepada detikOto, Echa memastikan akan hadir untuk memenuhi panggilan polisi. Pada kesempatan tersebut, dia akan menceritakan semua kronologinya secara jelas dan detail.
"Jumat (hari ini) saya ke Polres buat menjelaskan (kasus) ini. Polisi yang nyuruh saya datang. Cuma mau menceritakan kejadian yang sebenarnya, biar beritanya tidak gantung. Setelah itu saya serahkan ke polisi," ujar Echa kepada detikOto, Kamis sore (4/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Echa sebenarnya bukan satu-satunya korban 'pemerasan' bengkel viral bernama Hens Motor tersebut. Sebab, menurut jejak digital yang berhasil kami telusuri, bengkel itu sudah bermasalah sejak lama, minimal setahun terakhir.
Echa mengaku, sejumlah korban Hens Motor telah menghubunginya dan menyampaikan keluhan yang sama kepadanya. Dia berharap, ini bisa menjadi momentum untuk para korban akhirnya muncul dan membuka semuanya sama-sama.
"Rencananya sih begitu (mengajak korban-korban lain lapor ke polisi), cuma saya belum tahu nanti seperti apa keputusannya (di Polres Bogor)," ungkapnya.
Korban Tak Berniat Penjarakan Pemilik Bengkel Sentul
Lebih jauh, Echa mengklaim, dia sebenarnya tak berniat memenjarakan pemilik bengkel yang viral usai mengetok harga tersebut. Sebab, dia mengaku, tujuan awalnya adalah untuk menyebarkan informasi ke orang lain agar berhati-hati saat membawa kendaraannya ke bengkel terkait. Dia tak menyangka kasus ini menjadi panjang.
"Kita sebenarnya nggak mau menjarain (pemilik bengkel), asal orang-orang tahu aja biar tu bengkel bisa jujur. Nggak seenaknya ngasih harga," ungkapnya.
![]() |
Sebelumnya, Echa membagikan video singkat yang kemudian viral di TikTok. Pada tayangan tersebut, dia mengaku telah diperas dan ditipu bengkel Hens Motor yang bertempat di Sentul, Jawa Barat.
Dia mulanya hanya ingin mengganti oli dan melakukan perbaikan kecil. Namun, betapa terkejutnya dia saat bengkel tersebut mengenakan tarif hingga Rp 2,7 juta. Bahkan, dia juga diminta bayar Rp 450 ribu untuk biaya perakitan bodi motor yang kadung dibongkar.
"Kasihan kalau orang yang nggak bawa uang harus kejebak, terus mampir ke bengkel itu. Soalnya nggak enak banget dijebak begini. Sakit banget hati. Mentang-mentang kita jauh, dia seenaknya ngasih harga," kata dia.
(sfn/din)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali