Korban bengkel ketok harga di Sentul, Jawa Barat, Echa Utha Al-buchori membagikan kabar terbaru soal Honda Genio-nya yang rusak. Echa memastikan, motornya saat ini sudah diperbaiki bengkel lain yang dianggap lebih jujur.
Sebelumnya, Echa dan suaminya batal memperbaiki Honda Genio-nya di bengkel Hens Motor yang viral usai diduga mengetok harga. Pemilik bengkel meminta bayaran Rp 2,7 juta untuk mengganti oli dan perbaikan kecil.
Echa kemudian membawa motornya ke bengkel lain untuk dilakukan perbaikan serupa. Dia dan suaminya sepakat memilih bengkel TGMC Motors yang bertempat di kawasan Bedahan, Kota Depok. Hasilnya, dana yang dihabiskan tak sampai setengah juta rupiah.
"Alhamdulillah, saya benerin cuma habis Rp 450 ribu," ujar Echa melalui akun media sosial pribadinya, dikutip Kamis (4/5).
Echa juga turut membagikan kondisi terkini Honda Genio miliknya. Kendaraan tersebut sudah kembali normal dan bisa dinyalakan. Menurut dia, perbaikannya hanya minor, alias tak terlalu banyak.
"Kalau yang di Sentul itu banyak banget yang rusak, dia buat catatan panjang. Kalau di sini, katanya cuma (perbaiki) blok seher sama ganti oli," ungkapnya.
Penasaran dengan kelanjutan kisahnya, detikOto telah menghubungi Echa Utha untuk dimintai keterangan. Namun, hingga tulisan ini dimuat, dia masih belum meresponsnya.
Beda dengan Keterangan Bengkel Sentul
Tak lama setelah kasus tersebut viral di media sosial, polisi langsung mendatangi bengkel Hens Motor yang diduga mengetok harga. Menurut keterangan polisi yang dihimpun dari pemilik bengkel, motor Echa mengalami overheating dan perlu perbaikan besar.
Itulah mengapa, polisi berkesimpulan, Hens Motor tak berniat mengetok harga, melainkan memang segitu ongkos yang harus dibayar. Semuanya, menurut mereka, tergantung kesepakatan kedua belah pihak.
Namun, di video yang sama, Echa tak setuju tarif Rp 2,7 juta untuk perbaikan motornya dianggap wajar. Sebab, dia merasa, motornya hanya mengalami kerusakan minor dan tak perlu mengganti seluruh komponen.
Simak Video "Video Pengakuan Jukir di Sulsel yang Viral Bantu Ambulans Terjebak Macet"
(sfn/din)