Korbannya Banyak, Kok Polisi Bilang Kasus Bengkel Sentul Cuma Salah Paham?

Korbannya Banyak, Kok Polisi Bilang Kasus Bengkel Sentul Cuma Salah Paham?

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Kamis, 04 Mei 2023 12:43 WIB
Bengkel Sentul Hens Motor yang viral usai ketok harga.
Polisi bilang kasus ketok harga di bengkel Sentul cuma salah paham atau miskomunikasi. Foto: Facebook Echa Utha.
Jakarta -

Pernyataan polisi yang menyebut kasus ketok harga di bengkel Hens Motor, Sentul, Jawa Barat hanya salah paham masih menyisakan tanda tanya. Sebab, bagaimana mungkin bisa dikatakan miskomunikasi, sementara bengkel tersebut sudah 'memangsa' banyak korban?

Sebelumnya Kapolsek Babakan Madang AKP Susilo Tri Wibowo mengatakan, pengelola Hens Motor tak berniat menipu atau memeras terduga korban. Menurut keterangan yang polisi himpun dari pihak bengkel, kendaraan korban mengalami overheating dan butuh perbaikan besar.

Susilo menyimpulkan, kasus tersebut hanya miskomunikasi atau salah paham antara pemilik Hens Motor dengan korban. Pernyataan tersebut yang kemudian diartikan publik sebagai pembelaan terhadap pihak bengkel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami telah mendatangi bengkel tersebut untuk melakukan klarifikasi terkait kejadian yang viral. Dari hasil komunikasi yang kami lakukan dengan pihak bengkel, hal tersebut terjadi karena kurangnya komunikasi saja antara konsumen dan pihak bengkel," demikian pernyataan Susilo, dikutip Kamis (4/5).

ADVERTISEMENT
vBengkel Sentul yang viral ketok harga. Foto: Kapolsek Babakan Madang AKP Susilo Tri Wibowo datangi bengkel yang viral gegara getok harga konsumen (dok. Istimewa)

Diksi 'miskomunikasi' atau salah paham yang dipilih polisi agaknya tak sesuai dengan yang terjadi sesungguhnya. Sebab, menurut pantauan kami di laman Google Review, Hens Motor sudah sejak lama menipu dan memeras kustomernya. Bahkan, ada puluhan korban yang mengalami nasib serupa.

Berikut isi curhatan kustomer yang mengaku pernah membawa kendaraannya ke bengkel viral, Hens Motor di Sentul.

  • Nggak ngotak, ganti gearset original di AHASS aja cuma Rp 420 ribu, ini Rp 850 ribu. Kalau nggak kepepet, nggak dulu dah. (Vortex, lima bulan lalu).
  • Jangan mau servis di sini, harga sparepart pada mahal, nggak wajar. (Marcel Lino, 10 bulan lalu).
  • Ban mobil saya kempes. Saya mau tambal. Ketika dicek ternyata robek, jadi harus pakai ban dalam. Harganya Rp 250ribu. Biasanya gak segitu, jadi saya batalkan. Ongkos buka pasang ban saja, Rp 50 ribu, mahal. Saya kaget kok mahal. Ternyata semua review sama, getok harga. (Siti Fauziah, dua bulan lalu).
  • Bengkel nggak ada otak! Masa cek kabel Rp 250 ribu, bongkar kabel Rp 200 ribu, ganti ICU Rp 850 ribu, total semua Rp 1,85 juta. Ditanyain hah heh hoh doang mbaknya, montirnya juga. Harga diketok semua, mahal banget. (Amelia, sebulan lalu).

Korban Bengkel Sentul Tak Terima Dibilang Salah Paham

Melalui akun media sosial resminya, Echa yang mengklaim dirinya telah diperas Hens Motor mengaku tak setuju dengan pernyataan 'salah paham' yang disampaikan polisi. Menurut dia, korban Hens Motor sudah banyak. Sehingga, kata Echa, mana mungkin itu dikatakan salah paham?

"Kalau dibilang salah paham, berarti saya dan semua korban? Kan korban banyak, masa semua salah paham? Haduh, gimana ya. Saya bingung mau ngejelasinnya. Pusing saya," kata Echa melalui akun @echadama08 di TikTok.

Motor Honda Genio yang viral gegara turun mesin diminta Rp 2,7 jutaMotor Honda Genio yang viral gegara turun mesin diminta Rp 2,7 juta Foto: Dok. Echadama08

Echa mengatakan, kalimat 'salah paham' bisa dipakai seandainya korban hanya satu-dua saja. Sementara yang terjadi pada Hens Motor menurutnya tidak demikian. Bahkan, para korban ketok harga di bengkel itu belakangan banyak bermunculan dan mulai berani buka suara.

"Udah jelas saya korban, saya buat video dan banyak bermunculan korban-korban, eh malah dibilang salah paham," tegasnya.

Lebih jauh, Echa menjelaskan, ada beberapa kejadian yang tak terekam video saat kejadian ketok harga di bengkel viral tersebut. Dia mengisahkan, suaminya sempat terlibat cekcok dengan pihak bengkel soal penetapan harga yang dianggap di luar nalar. Namun, akhirnya, dia dan suaminya mengalah untuk menghindari keributan besar.

"Nah, kalau ini dibilang salah paham, logika aja ya. Korbannya udah banyak banget lho. Banyak! Bukan saya doang, awalnya saya nggak mau viralin, tapi karena ratingnya buruk, makanya saya viralin," kata Echa.




(sfn/din)

Hide Ads