Mayoritas pemicu kecelakaan tersebut berasal dari perilaku para pengguna jalan. Aspek manusia sebagai pemicu mulai dari keengganan sabar untuk antre, enggan menaati aturan yang berlaku, hingga akibat lemahnya keterampilan berkendara.
Fakta menyodorkan bahwa keterlibatan kendaraan roda dua dalam kasus kecelakaan lalu lintas jalan cukup dominan. Hal itu tak terlepas dari populasi sepeda motor yang lebih tinggi dibandingkan alat transportasi darat lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perilaku berkendara yang peduli dengan sesama dan taat pada aturan lalu lintas jalan bisa mengurangi risiko terjadinya kecelakaan," tutur Edo Rusyanto, anggota Komunitas Blogger Otomotif Indonesia (Koboi), di Jakarta, Sabtu (19/2), di sela syukuran hari jadi kedua komunitas tersebut.
Syukuran dan diskusi yang dihadiri puluhan blogger dan bikers dari berbagai kota itu, digelar di Taman Lalu Lintas, Cibubur, Jakarta.
Karena itu, lanjut dia, Koboi mengusung tema Change!, dalam mensyukuri hari jadi kali ini.
"Perubahan perilaku berkendara juga diiringi dengan perubahan sarana transportasi umum yang layak," papar Saranto, salah satu anggota Koboi.
Mengubah sarana transportasi umum massal yang aman, nyaman, dan tepat waktu diyakini komunitas yang baru berumur dua tahun itu, mampu meminimalisasi pemicu kecelakaan lalu lintas jalan.
Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Royke Lumowa menegaskan, gerakan Koboi yang bertajuk Kamilah Agen Perubahan Menuju Transportasi Yang Layak, menjadi sebuah pemicu tambahan semangat jajarannya menegakan aturan lalu lintas jalan di Jakarta.
"Di wilayah Polda Metro Jaya, setiap tahun jumlah kasus pelanggaran lalu lintas yang ditilang mencapai sekitar 800 ribu kasus," tegasnya, saat berdiskusi dengan Koboi.
Dia menambahkan, saat ini, jajarannya memiliki sekitar 4.500 polantas.
"Jika ditambah Botabek sekitar 5.000-an, jumlah itu membuat polantas belum mampu melayani Jakarta," tukas dia.
Maklum, lanjutnya, saat ini di Jakarta ada sekitar 11 juta kendaraan. "Sepeda motor mendominasi yakni hampir sekitar delapan juta unit," tutur Royke.
Di sisi lain, bagi Nugroho Adhi, anggota Koboi lainnya, para pabrikan juga harus berperan dalam mengedukasi publik mengenai kesadaran keselamatan jalan.
"Salah satunya dengan membuat sepeda motor yang aman dan selamat. Selain itu, menyediakan fasilitas layanan servis yang memadai," ungkap Adhi.
Bahkan, bagi Rudi Triatmono, blogger senior Koboi menuturkan, para pabrikan juga tidak perlu ragu-ragu untuk menarik produk yang tidak sempurna. βTerlebih jika menimbulkan ketidaknyamanan dan keselamatan pengguna jalan,β tutur Triatmono.
Terkait hal itu, sebagai komunitas blogger yang menulis di dunia maya, Koboi juga mengajak anggotanya untuk berperan dalam mengedukasi para pembaca dengan tulisan mengenai pentingnya keselamatan jalan. Selain diskusi, dalam syukuran hari jadi kali ini, Koboi juga menggelar aksi penempelan stiker peduli keselamatan jalan. aksi itu secara simbolis dibuka dengan penempelan stiker oleh Dirlantas Polda Metro Jaya di Taman Lalu Lintas, Cibubur, Jakarta Timur.
Koboi adalah komunitas blogger yang lahir di Jakarta pada 14 Februari 2009. Hingga kini memiliki sekitar anggota sekitar 30-an blogger yang tersebar di berbagai kota di Indonesia
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini