Viral di media sosial aksi berbahaya dua pengendara motor matic yang nekat menyentuh bagian belakang atau bak truk. Aksi mereka pun menuai hujatan dari para warganet. Selain itu, para pakar safety riding pun memperingatkan bahaya melakukan aksi seperti itu.
Dalam video berdurasi 31 detik yang diunggah akun Twitter @txtdrbekasi, memperlihatkan dua pengendara motor matic berkendara sangat mepet dengan truk ukuran besar. Mereka berdua tampaknya sengaja melakukan aksi itu untuk ajang pamer di media sosial.
Kedua pengendara motor matic tersebut bertindak dengan lebih berbahaya lagi, yakni menyentuh bagian belakang truk dengan satu tangan. Kemudian salah pengendara juga berupaya memasukkan kepalanya ke bagian kolong truk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sontak aksi berbahaya itu mengundang komentar dari para warganet, yang tentunya sebagian besar dari mereka sangat tidak setuju dengan aksi tersebut. Bahkan ada yang sampai berharap hal buruk terjadi kepada kedua pengendara itu.
"Nunggu truknya ngerem," ujar akun @bangs***.
"Sepertinya akan lebih seru ketika truk itu rem mendadak," kata @vivi***.
"Gw sih bodo amat kalo yg macem beginian kelindes. Yang jadi masalah itu kalo misalkan ada orang yg udh berkendara dgn bener, ikut kena bahaya karena orang gblk ini," bilang akun @nzr***.
Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, tindakan bahaya yang dilakukan kedua pengendara motor matic hanya untuk kegiatan pamer, membuat konten, atau menjawab tantangan itu bisa berujung bahaya.
Sebagai pengendara motor, seharusnya perlu memahami risiko-risiko dan bahaya ketika berkendara di sekitar kendaraan-kendaraan besar seperti bus atau truk. Di belakang truk merupakan salah satu titik buta atau blind spot pengemudi. Selain itu, ada juga risiko jika sewaktu-waktu sopir mengerem mendadak.
"Mereka hanya berpikir sesaat, seolah-olah mudah melalukan aksi-aksi bahaya karena kecepatan truk rendah dan berjalan konstan. Padahal nggak cuma itu. Mereka lihat gak, kemungkinan truk ngerem karena ada rintangan di depannya? Pasti nggak. Dan kalaupun pemotornya bereaksi ngerem pasti terlambat dan nabrak, karena jarak mepet dan remnya truk rata2 rem angin, berhentinya seketika," bilang Sony kepada detikOto, Senin (17/7/2023).
Hal senada juga diungkapkan Adrianto Sugiarto Wiyono selaku Advisor Konsultan Keselamatan Jalan, Karya Fajar Ultima (KyFU). Menurut pria yang akrab disapa Rian, aksi tersebut sangatlah berisiko bagi para pelakunya.
"Meskipun perilaku ini tidak lebih berbahaya dibandingkan dengan penghadangan truk, namun demikian hal ini tetaplah berisiko. Misalnya truk mengerem mendadak atau manuver lain, maka tidak akan cukup waktu untuk melakukan analisis lingkungan dan bereaksi dengan selamat," kata Rian kepada detikOto.
"Jarak mengikuti perlu memperhitungkan tiga hal, pertama waktu reaksi pengemudi, kedua waktu reaksi sistem pengereman, dan ketiga waktu rem bekerja sampai kendaraan berhenti," jelas Rian.
trigger warning : extreme sport hanya bisa dilakukan oleh orang orang tolol pic.twitter.com/FsfGy0d4js
β TxtdariBekasy π π» (@txtdrbekasi) July 15, 2023
(lua/dry)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah