Aksi Chef Juna menegur sopir truk di gerbang tol viral di media sosial. Apakah aksi itu termasuk road rage?
Juna Rorimpandey atau Chef Juna terlibat cekcok dengan sopir truk di gerbang tol. Cekcok antara keduanya itu viral di media sosial. Dalam video yang sudah diunggah ulang di banyak platform media sosial, tampak Chef Juna menyambangi sopir truk yang dianggapnya membahayakan.
Menurut penuturannya, sopir truk itu hampir menyerempet mobil yang dikendarainya. Tapi sopir truk menampik hal tersebut. Sopir dalam video itu meyakinkan bahwa tidak ada serempetan yang terjadi antara keduanya. Setelah adu mulut sekian detik, sopir truk meminta maaf. Juna pun memaafkan aksi itu disertai dengan gestur fist bump antara keduanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi percekcokan keduanya tak berakhir sampai di situ. Setelah fist bump, sopir truk itu meminta Juna untuk meminta maaf. Alasannya, Juna memakinya dengan sebutan anjing. Namun, Chef Juna menampik hal itu. Disebut Chef berdarah Manado itu, dia telah menegur baik-baik dan juga meminta sopir agar lebih hati-hati tanpa memaki. Sopir tak terima dan kukuh meminta Juna meminta maaf.
"Gua udah maafin lu," kata Juna,
"Kagak ada, lu gak maafin gua. Lu bilang anjing tadi di sono kan," jawab sopir truk itu lagi.
"Kapan gua bilang anjing? Gua bilang lo hati-hati, lo nyetir pake earphone, dia nyetir pakai earphone," kata Juna lagi.
"Sok tau," lanjut Juna lagi.
"Nggak pak dia mulutnya bilang anjing," ungkap sopir truk itu lagi.
"Tapi tadi lu kan bilang hati-hati lu nyetir anjing," kata sopir truk.
"Lo tuh pakai earphone, ngaku nggak?" sahut Juna.
"Hape gua mati lho," sebut sang sopir.
Termasuk Aksi Road Rage?
Aksi Juna itu banyak mendapat sorotan. Ada beberapa warganet yang menduga aksi tersebut adalah road rage. Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menyebut aksi Chef Juna mengkonfrontasi sopir itu hanya teguran dan bukan termasuk road rage.
"Kalau kasus Chef Juna saya lihat dia menegur tanpa harus melakukan kekerasan verbal maupun fisik," tutur Sony saat dihubungi detikOto, Senin (12/2/2024).
Sony menambahkan aksi road rage umumnya pengemudi tidak melakukan peneguran lebih dulu. Umumnya pengemudi tersebut langsung mengambil tindakan yang meresahkan bahkan sampai melukai pengemudi lain.
"Garis besarnya dia (pelaku road rage) menyalahkan orang lain karena egois," sambung Sony.
Kata Sony aksi yang dilakukan Chef Juna itu umum dilakukan pengemudi di Benua Biru. Perbedaannya, cekcok antar-pengendara tak berlangsung lama dan berakhir dengan saling memaafkan.
(dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah